INDOSPORT.COM - Slamet Sampurno mengaku bahwa karierya bersama Persibo Bojonegoro menjadi yang paling cemerlang, dengan mengangkat trofi juara kompetisi Divisi Utama plus satu tiket promosi ke ISL musim 2009/2010 silam.
Pasalnya, tidak ada yang menyangka jika Persibo bisa melangkah sejauh itu. Dalam sejarahnya, tim Laskar Angling Dharma selalu meramaikan babak penyisihan grup Divisi Utama.
"Tidak ada pemain bintang di skuat Persibo waktu itu. Bintang sebenarnya ya, Om Sar (sebutan akrab ke pelatihnya, Sartono Anwar)," ujar Slamet Sampurno kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (05/07/20).
"Om Sar pelatih yang cerdas dalam memilih pemain, disiplin dan pintar memotivasi pemain," sambung Bek legendaris Persibo berusia 39 tahun itu.
Perjalanan Persibo untuk sampai ke tangga juara dilalui dengan jalan berliku. Tiket ke babak 8 besar pun mereka raih dengan status runner-up Grup 3 dengan 37 poin tepat di bawah Persiram Raja Ampat (44).
Mereka lalu semakin berjaya dengan menembus semifinal setelah finis sebagai runner-up Grup B di bawah Deltras. Setelah saling beradu, kedua tim akhirnya bertemu di final dan Persibo berhasil memenanginya sampai adu penalti 3-1 di Stadion Manahan Solo (29/05/10).
"Makanya, prestasi itu jadi paling berkesan dalam karir saya. Meski hanya singkat saja, satu musim di Persibo," ungkap Slamet Sampurno.
Setelah satu dekade berlalu, Slamet Sampurno kini menjajal dunia kepelatihan pasca gantung sepatu pada 2018. Dia kini mengarsiteki PSIL Lumajang di pentas Liga 3.