Ada yang Gagal Total, Ini Nasib 3 Transfer Jalur Barter Barcelona
2. Ricardo Quaresma (Barcelona) --><-- Deco (Porto)
Ini merupakan satu-satunya kesepakatan tukar pemain paling menguntungkan bagi Barcelona. Setelah Porto menang Liga Champions, Anderson Luis de Souza alias Deco menjadi buruan utama El Barca.
Agar bisa dapatkan jasa sang gelandang serang, Barcelona langsung menawarkan winger mereka, Ricardo Quaresma, dengan iming-iming pemain jenius. Kas senilai 6 juta euro (Rp97 miliar) pun beralih ke Porto, sementara Blaugrana mendapat Deco yang senilai 15 juta euro (Rp243 miliar).
Meski datang dengan menjanjikan, Quaresma gagal tunjukkan tajinya selama gabung tim kasta atas Portugal, berbeda dengan Deco yang malah kian menggila di Spanyol. Gelandang blasteran Brasil-Portugal ini mampu tampil bagus menjadi tandem sempurna Ronaldinho pada masanya.
Keunggulan utamanya ialah serbabisa ketika sudah turun di lapangan sehingga menjadi kunci keberhasilan tim. Buktinya pun bisa dilihat dengan keberhasilan Barcelona juarai LaLiga Spanyol dua kali dan Liga Champions, yang membuat Deco jadi pemain hebat karena bisa menangi trofi terakbar Benua Biru bareng dua klub berbeda.
3. Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan) --><-- Samuel Eto'o (Barcelona)
Kesepakatan barter ini mungkin menjadi satu-satunya yang paling fatal yang pernah dilakukan oleh Barcelona. Pada 2009 silam, terjadi penukaran pemain papan atas antara Zlatan Ibrahimovic dengan Samuel Eto'o.
Barcelona tertarik akan kehebatan seorang Ibra dan menebus harga 66 juta euro (Rp1 triliun) dengan cara mengorbankan Eto'o beserta uang kontan 42 juta euro (683 miliar).
Saat itu Zlatan Ibrahimovic dikenal sebagai penguasa Italia, sementara penyerang asal Kamerun merupakan salah satu pemain terbaik LaLiga Spanyol bareng klub Catalan.
Bukannya mendapat hasil memuaskan, keputusan tukar ini berujung bencana usai Inter Milan malah sukses meraih treble. Kala bertemu di final Liga Champions, Eto'o menjadi saksi timnya hancur karena Ibrahimovic yang gagal ikuti intruksi Pep Guardiola.
Situasi antara keduanya kian memanas saat itu hingga sang bintang berpaling ke AC Milan dengan kontrak jangka panjang. Alih-alih tinggalkan kesan damai, Ibrahimovic malah menyindir manajemen Barcelona yang tak becus menempa bakat hebat dengan ibarat mobil mewah.
"I am like a Ferrari among Fiats."
— ESPN (@espn) July 18, 2019
Zlatan gives his thoughts on the level of play in MLS. pic.twitter.com/IiX5T3iScD
Ia berucap, "Mereka (Barcelona) beli Ferrari, tapi malah berkendara bak naik Fiat," dengan angkuh merendahkan Barcelona yang membuangnya. Sementara itu, Eto'o yang ditukar Barcelona sukses didapuk sebagai penyerang terbaik sepanjang masa karena kesuksesannya di Inter Milan.