Apa Kabar Dasrul Bahri? 'Kijang' Penentu Prestasi Barito di Ligina 1994/95
Skor akhir 2-1 memastikan Barito Putera berangkat ke Senayan, Jakarta. Dukungan suporter yang luar biasa, membuat Dasrul Bahri tak ingin mengecewakan mereka.
Ia selalu meraih poin di laga kontra Bandung Raya, PKT Bontang dan Pelita Jaya, hingga sukses ke semifinal bersua Persib Bandung.
"Salah satu kunci sukses kita di Senayan, karena kita sudah nggak ada beban, kita main lepas. Ada kabar kita terima, suporter datang ke Senayan dengan kapal laut."
"Rasa bangga saat dengar itu, gimana susahnya suporter untuk mendukung Barito. Itu bikin kita mikir, jangan sampai mereka kecewa."
Ya, kala itu Dasrul Bahri kembali menjadi penentu kemenangan Barito Putera atas Pelita Jaya, lewat dua gol ciamik miliknya. Alhasil, Barito meraih poin tertinggi di grup, dan mencetak sejarah sebagai tim underdog yang lolos ke semifinal Ligina 1994/95.
"Pertandingan terakhir penyisihan grup itu lawan Pelita Jaya. Frans Sinatra begitu dapat bola, dia cari striker, antara saya atau Joko Hariyanto, katanya duo kijang."
"Pemain Pelita serang terus, sudah kadung naik, tapi dari sayap kiri saya ambil bola dari Frans, dan terciptalah dua gol penentu," tutup Dasrul.
Laga semifinal Ligina 1994/95 juga tercatat dalam sejarah, di mana Barito Putera merasa dicurangi karena dua gol dianulir oleh wasit Khairil Agil. Namun, Dasrul Bahri tetap legawa, dan masih setia dengan dunia sepak bola. Saat ini ia menjadi pelatih akademi usia muda di tim PSMS Medan.