INDOSPORT.COM - Raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan, kini berpotensi kehilangan striker andalannya, Zlatan Ibrahimovic. Jika benar demikian, bagaimana jadinya Il Diavolo nanti?
Sejak kontraknya habis di LA Galaxy dan datang pada bursa transfer pemain musim dingin lalu, bomber asal Swedia ini hanya ditawari kontrak enam bulan alias setengah musim. Sempat ada klausul khusus jika ia bisa mengabdi lebih dari setahun lagi bersama Rossoneri.
Keputusan hanya berikan Zlatan Ibrahimovic kontrak singkat diyakini AC Milan sebagai bentuk pertimbangan akan beberapa hal penting sepanjang Serie A Liga Italia kali ini. Mulai dari umur yang sudah 38 tahun, tuntutan gaji tinggi, dan proyek pengembangan pemain muda lewat revolusi Ralf Rangnick.
Mengingat akan adanya rotasi pelatih dari Stefano Pioli ke Rangnick membuat masa depan Ibrahimovic kian suram. Padahal sejatinya, striker veteran ini termasuk pemain paling berjasa atas kebangkitan AC Milan di paruh kedua musim kompetisi kasta atas Negeri Pizza.
Dengan penampilannya yang hanya tinggal seumur jagung, berikut INDOSPORT merangkum kemungkinan besar yang bakal terjadi bagi AC Milan sepeninggal Ibrahimovic, dilansir dari laman berita Milan Talk.
1. Alasan Zlatan Ibrahimovic harus menetap
Tak bisa dipungkiri dampak besar seorang Lord Ibra sangat kental musim ini. Bayangkan saja, sejak bergulirnya Serie A Liga Italia, AC Milan sudah di ambang degradasi sampai harus mengganti pelatih dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli pada Oktober tahun lalu.
Tapi, semua berubah kala Ibrahimovic merumput pada Januari lalu, sedikit demi sedikit AC Milan bisa kembalikan pamornya di papan atas klasemen. Walaupun sudah berusia nyaris kepala empat, ia masih bisa mencetak total enam gol dan tiga assist di 13 pertandingan.
Berdasarkan statistik Opta, diperoleh hasil mengejutkan yang menyatakan bahwa Ibrahimovic menjadi alasan utama rasio kemenangan AC Milan meningkat secara drastis. Terbukti setelah corona, mereka meraih rekor unbeaten dan sukses kalahkan AS Roma, Lazio, dan Juventus.
1.9 - AC Milan in the Serie A 2019/20
— OptaPaolo (@OptaPaolo) July 8, 2020
WITH Zlatan #Ibrahimovic on the pitch:
1.9 points per game on average (55% Win Percent)
Without Zlatan #Ibrahimovic on the pitch:
1.4 points per game on average (40% Win Percent)
Supremacy. 🔥 pic.twitter.com/xpmoJjZzCB
Kiprahnya yang tak hanya tajam sebagai pemain melainkan juga motivator bagi para pemain lain menunjukkan betapa hebat peran besar seorang Ibrahimovic. Walaupun sudah berusia tua, ia masih bisa bermain secara profesional dan tentu bisa menjalin kerja sama lebih lama lagi.