INDOSPORT.COM - Klub Inter Milan sukses menghancurkan tamunya Torino 3-1 pada laga pekan ke-32 Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (14/07/20) dini hari WIB.
Inter Milan sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Andrea Belotti pada menit ke-17. Namun, I Nerazzurri sanggup bangkit comeback dan mencetak tiga gol melalui Ashley Young (48'), Diego Godin (51'), dan Lautaro Martinez (61').
Inter Milan bisa dibilang tampil sangat dominan di laga ini dengan menguasai 62 persen penguasaan bola serta menciptakan 21 tembakan berbanding 8 milik Torino.
Dengan tambahan tiga poin ini Inter Milan untuk sementara naik ke peringkat kedua klasemen Serie A dengan 68 poin. Sementara Torino tenggelam ke peringkat 16 klasemen dengan 34 poin.
Dalam laga seru di Giuseppe Meazza ini, tercipta tiga fakta mengejutkan. Apa saja itu? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Kembali ke Jalur Kemenangan
Hasil positif yang diraih atas Torino membawa Inter Milan kembali ke jalur kemenangan. Sebelumnya I Nerazzurri tidak pernah menang dalam dua duel terakhir di Serie A Italia dengan raihan satu imbang dan satu kalah yang membuat posisi mereka semakin tertinggal dari jvuentus.
Tak hanya itu, bomber muda Inter Milan, Lautaro Martinez, juga mengakhiri puasa golnya untuk Nerazzurri. Setelah tak mencetak gol di lima laga, penyerang yang dikait-kaitkan dengan Barcelona itu akhirnya mencatatkan namanya di papan skor.
Tak cuma mencetak gol, ia juga mampu memberikan assist di laga dini hari tadi. Total, Lautaro Martinez sudah mencetak 13 gol di Serie A musim ini.
2. Dominasi Antonio Conte
Kemenangan atas Torino semalam adalah kemenangan keenam yang diraih Antonio Conte atas Il Toro semasa menjadi pelatih. Ini merupakan salah satu rekor terbaik di Serie A bagi seorang pelatih dalam menghadapi suatu tim.
Rekor terbaik dipegang oleh Fabio Capello dan Massimiliano Allegri yang menang 8 kali atas Empoli sebagai pelatih, lalu ada Simone Inzaghi yang menang 7 kali atas Udinese sebagai pelatih.
Antonio Conte saat ini merupakan salah satu pelatih muda italia menjanjikan di generasinya bersama juga dengan Simone Inzaghi, Gennaro Gauttuso, Roberto Mancini, dan lainnya.