INDOSPORT.COM - Siapa yang tak kenal dengan Sir Alex Ferguson? Mantan pelatih terhebat sepanjang masa dari klub raksasa Liga Inggris, Manchester United itu memutuskan kembali ke klub yang membesarkan namanya karena suatu alasan.
Bicara menyoal Ferguson, maka yang terlintas di benak banyak kalangan ialah kegemilangan Setan Merah menguasai kompetisi kasta atas Inggris. Kecerdasannya dalam mengatur strategi dan jeli dalam urusan transfer bukan isapan jempol belaka.
Fergie sapaan akrabnya, jadi salah satu alasan mengapa Manchester United mampu temukan bakat terpendam Cristiano Ronaldo dari Sporting Lisbon. Mantan pelatih asal Skotlandia ini juga menjadi penyebab utama klub mampu menangi 13 gelar Liga Inggris sekaligus dua Liga Champions.
Setelah pensiun pada 2013 lalu, ia nyatanya kembali datang ke Old Trafford karena bakal membantu membangun pondasi baru The Red Devils. Melansir laman berita Sport Bible, ia bersama legenda sepak bola, Eric Cantona, diharapkan membantu perekrutan Jude Bellingham selaku wonderkid Birmingham City.
Dibanderol harga 25 juta poundsterling (Rp459 miliar) oleh Birmingham, Bellingham dan ayahnya sempat masuk tempat latihan klub untuk melihat proposal yang ditawarkan United. Disinilah muncul Ferguson dan Cantona yang mencoba melihat potensi bintang berusia 17 tahun tersebut.
Mengingat akan kesuksesan Ferguson yang bisa menemukan berlian layaknya Ronaldo, tak heran membuat Manchester United yakin bisa dapatkan hal yang sama dalam diri Bellingham. Namun ada kemungkinan pemain kasta dua Liga Inggris ini justru bakal pergi ke Borussia Dortmund untuk mengasah kemampuannya.
Dengan peran pelatih legendaris yang menemukan para pemain potensial bisa saja kian membangiktkan taji Manchester United sebagai klub yang diperhitungkan di semua kompetisi. Seperti diketahui skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer sedang dalam masa transisi.
Setelah sempat menjadi pesakitan diawal Liga Inggris, akhirnya Manchester United mulai bisa bangkit dengan rentetan rekor 17 laga tanpa kalah. Layaknya Ferguson, Solskjaer sukses membuat formula baru sehingga klubnya tahan banting di paruh musim kedua Liga Inggris.