INDOSPROT.COM – Manajemen PSIS Semarang menyiapkan tiga pertanyaan penting pada acara manager meeting secara virtual antara 18 klub peserta Liga 1 dengan PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator liga pada Jumat (17/07/20) besok.
Pertanyaan pertama yang akan diajukan manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini kepada PT. LIB terkait hak komersial. Hal ini cukup penting karena menyangkut operasional klub di tengah pandemi virus corona.
“Pertanyaan pertama kami untuk teman-teman PT. LIB terkait komersial. Berapa nominalnya, bagaimana skema pencairannya."
"Ini cukup penting untuk kebutuhan kami menyusun anggaran,” tutur CEO PSIS Yoyok Sukawi kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT di Semarang, Kamis (16/07/20).
Selain hak komersial, manajemen PSIS juga meminta kejelasan dari PT. LIB terkait perizinan dari Gugus Tugas Covid-19 atau pun pihak berwenang lainnya guna keperluan izin latihan sampai izin pertandingan esok.
“Soal izin dari Gugus Tugas juga akan kami tanyakan. Kami ingin ada perizinan tertulis dari Gugus Tugas dan pihak berwenang lainnya sebagai landasan kami mengajukan izin di pemerintah daerah atau pun kepolisian di daerah,” imbuh Yoyok Sukawi.
Pertanyaan terakhir dari PSIS untuk PT. LIB terkait biaya PCR tes yang direkomendasikan oleh Gugus Tugas Covid-19. Menurut Yoyok Sukawi, pihaknya telah melakukan beberapa perhitungan bahwa biaya tes PCR setiap akan melaksanakan pertandingan bisa mencapai Rp15 Miliar sampai Liga 1 berakhir.
“Pertanyaan terakhir soal biaya tes PCR dari mana. Itu biayanya cukup besar. Apalagi Gugus Tugas tidak merekomendasikan rapid tes. Kami sudah melakukan kalkulasi biayanya mencapai Rp 15 Miliar sampai kompetisi selesai. Hanya untuk tes kesehatan,” pungkas Yoyok Sukawi.