Gareth Bale Itu Joker-nya Kota Madrid, Pemain Baik yang Tersakiti
Setelah bermain selama 71 menit, Bale harus puas duduk di bangku cadangan dalam enam pertandingan yang telah dilalui oleh Real Madrid.
Bagi Anda penggemar film sejati, tentu tahu film keluaran DC Comics yang berjudul Joker bukan? Salah satu tokoh antagonis yang tinggal di kawasan Kota Gotham.
Tokoh Joker dikisahkan memiliki gangguan psikologis, di mana ia kerap mendapat tekanan dari manapun dan keberadaannya tidak dianggap oleh masyarakat setempat.
Padahal, Joker yang bernama asli Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix selalu berusaha untuk tegar, tetap tersenyum, dan terus memberikan yang terbaik melalui pekerjaannya dengan menjadi badut untuk menghibur orang-orang disekelilingnya.
Singkat cerita, karena terlalu banyak mendapat tekanan hingga membuatnya benar-benar merasa tak dihargai, akhirnya Joker berubah menjadi sosok kriminal yang mengerikan hingga membuatnya ditakuti oleh Kota Gotham.
Situasi itulah yang pada akhirnya membuat pencinta film dari Indonesia yang terkenal akan kreatifitasnya menyebut jika sosok Joker adalah orang baik yang tersakiti.
Kisah Joker hampir serupa dengan Gareth Bale. Bedanya, Bale tidak menjadi tokoh kriminal dan semoga saja hal itu tidak terjadi.
Bale kerap mengeluarkan permainan terbaiknya saat mendapat kesempatan bermain. Hal ini sudah sering ia lakukan bahkan dalam beberapa musim terakhir, termasuk saat namanya sering masuk dalam daftar jual Los Merengues.
Bale tak peduli namanya sering disebut bakal dilepas oleh Madrid, entah itu kembali ke Tottenham, ke Manchester United, Chelsea, Inter Milan, bahkan hingga ke kompetisi beda benua di Chinese Super League.
Salah satu contoh bukti Bale tetap tampil professional adalah saat dirinya mencetak brace alias dua dari tiga gol yang tercipta di gawang Liverpool yang membuat Madrid juara Liga Champions untuk ke-13 kalinya dengan menang 3-1.
Ya, Gareth Bale memang Joker-nya Real Madrid. Dalam lima pertandingan terakhir ia kerap berulah dari pinggir lapangan.
Mulai dari jalan-jalan di tribun penonton sebagaimana tempat duduk untuk pemain cadangan, berpura-pura tidur, hingga yang teranyar memperagakan sedang melihat pemandangan dengan gestur menggunakan teropong.
Gareth Bale has given up even pretending he cares anymore 😂😭😂 pic.twitter.com/SxN9LAlzCT
— Footy Humour (@FootyHumour) July 13, 2020
Sebelum musim ini bergulir juga Bale sempat membuat aksi kontroversi di mana dirinya membentangkan bendera negara asalnya yang bertuliskan, Wales, Golf, dan Madrid seakan menandakan Madrid merupakan prioritas pilihan ketiganya.
Aksi-aksi ini membuat Gareth Bale dinilai tidak menghormati Real Madrid dan dianggap tidak profesional.
Jika dilihat dari sisi Real Madrid, mungkin memang Bale terlihat menyebalkan karena tidak menghargai klub yang telah memberikannya gaji besar.
Namun jika melihat dari sisi netral dari sudut pandang yang dirasakan oleh Gareth Bale, rasanya wajar Bale bertindak demikian.
Pasalnya, ia sendiri pastinya merasa tidak dihargai oleh Real Madrid termasuk sang pelatih Zinedine Zidane. Sehingga dirinya melakukan sejumlah aksi yang membuatnya tentu merasa nyaman dan bahagia.
Sama halnya dengan Joker, pastinya ia juga melakukan segala sesuatu yang dianggap kriminal karena sebelumnya keberadaannya tidak dihargai.
Kini tentu menarik untuk dilihat, apakah Gareth Bale masih setia untuk bertahan di Real Madrid atau pindah ke klub lain? Patut ditunggu.