INDOSPORT.COM – Pelatih Zinedine Zidane berhasil memulihkan dan membangkitkan Real Madrid untuk menjuarai LaLiga Spanyol tanpa Cristiano Ronaldo.
Kepastian Real Madrid menjadi yang terbaik di Spanyol pada musim ini diperjelas setelah Barcelona menelan kekalahan memalukan 1-2 dari Osasuna.
Meski bermain di markas sendiri dan melawan 10 pemain sejak menit ke-77, Barcelona justru harus bertekuk lutut di hadapan Osasuna. Gol dramatis menit akhir Roberto Torres menjadi penyebabnya.
Di saat yang bersamaan, Real Madrid sukses mengandaskan Villarreal dengan skor 2-1 di pekan ke-37 LaLiga Spanyol, Jumat (17/07/20) dini hari WIB.
Los Blancos tampil mengesankan kala menjamu Villarreal. Kemenangan tipis itu sudah cukup membuat mereka memiliki total 86 poin yang notebene tak bisa dikejar lagi.
Karim Benzema menjadi pahlawan mutlak kemenangan atas El Submarino Amarillo usai cetak brace pada menit ke-29 dan 77'.
Melansir laman berita CBC, Real Madrid pun mampu catatkan kemenangan 10 kali beruntun semenjak LaLiga Spanyol lama ditangguhkan akibat pandemi Corona.
Tak hanya memiliki rekor kemenangan panjang, Los Blancos juga mampu catatkan rekor kemenangan gelar LaLiga Spanyol terbanyak sejagad.
Memiliki total 34 trofi, tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu mampu kalahkan para klub rival di Spanyol, termasuk Barcelona yang merupakan juara musim lalu.
Sementara untuk Zidane, gelar juara LaLiga Spanyol musim ini menjadi yang ke-11 baginya. Ia pun tercatat sebagai tiga besar pelatih tersukses dalam sejarah Real Madrid.
Zidane kini berjarak tiga trofi lagi dari rekor Miguez Munoz sebagai pelatih yang paling sukses dalam sejarah Los Galacticos.
Hebatnya, tiga dari 11 trofi tersebut merupakan gelar Liga Champions yang diraih secara beruntun. Itu terjadi pada musim 2015/16, 2016/17 dan 2017/18.
Zidane juga mengulangi prestasi Fabio Capello (1996/97 dan 2006/07) dan Luis Molowny (1977/78, 1978/79, dan 1985/86) sebagai pelatih Los Blancos yang menjuarai LaLiga dalam dua periode kepelatihan berbeda.