In-depth

'Si Gila' Marcelo Bielsa, Kontroversi dan Prestasi Mantan Guru Guardiola

Sabtu, 18 Juli 2020 13:54 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Images
Sosok pelatih legendaris nan kontroversial asal Argentina, Marcelo Bielsa, tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Leeds United promosi ke Liga Inggris musim ini. Copyright: © Getty Images
Sosok pelatih legendaris nan kontroversial asal Argentina, Marcelo Bielsa, tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Leeds United promosi ke Liga Inggris musim ini.

INDOSPORT.COM - Sosok pelatih legendaris nan kontroversial asal Argentina, Marcelo Bielsa, tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Leeds United promosi ke Liga Inggris musim ini. 

Klub sarat sejarah, Leeds United, akhirnya dipastikan kembali promosi ke kasta atas Liga Inggris setelah absen selama 16 tahun. 

Leeds secara otomatis sebagai tim dengan raihan poin terbanyak musim ini setelah pesaing utama mereka, West Bromwich Albion, menelan kekalahan 1-2 dari Huddersfield pada pekan ke-45 Divisi Championship 2019-2020, Sabtu (18/07/20).

Keberhasilan Patrick Bamford dkk naik kasta tak terlepas dari peran pelatih mereka, Marcelo Bielsa. Setelah membuang kesempatan musim lalu karena sikap fair play Bielsa membiarkan lawan mencetak gol, Leeds United dipastikan promosi ke kasta utama Liga Inggris musim depan.

Nama Marcelo Bielsa memang bukan sembarangan di dunia sepak bola. Kepelatihan Bielsa memang sudah sejak lama dikagumi oleh berbagai pihak. Termasuk oleh beberapa pelatih hebat di dunia saat ini, salah satunya, pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Sebagai pelatih, ia pernah menangani Newel's Old Boys, Timnas Argentina, Timnas Cile, Espanyol, Marseille, Lille, sampai Leeds United. Meski jarang memberi trofi, namanya cukup disegani di Argentina. 

Namun di luar kekaguman beberapa pelatih top dunia akan kualitas Bielsa, mantan pelatih Timnas Argentina tersebut juga menyimpan sisi lain sebagai pelatih yang kontroversial bahkan dijuluki 'Si Gila'.

Bielsa merupakan pelatih yang lebih terkenal karena kontroversinya daripada prestasi. Jika tolak ukurnya adalah prestasi, maka perolehan terbaik dirinya adalah ketika membawa Timnas Argentina meraih medali emas Olimpiade 2004.

© GETTY IMAGES
Caption Copyright: GETTY IMAGESMarcelo Bielsa

Salah satu kontroversi yang paling diingat adalah ketika ia tiba-tiba mundur dari kursi jabatan pelatih Lazio. Padahal ia baru dua hari diresmikan. 

Peristiwa itu terjadi pada awal musim 2016-2017 silam. Bielsa merasa manajemen Lazio telah ingkar janji padanya soal kesepakatan mendatangkan pemain. Peristiwa seperti itu jelas jarang kita saksikan.

Pada musim lalu pelatih 64 tahun ini juga membuat kontroversi sebelum genap setahun memegang Leeds. Kontroversi bermula ketika salah seorang polisi menangkap satu orang mencurigakan di sekitar kompleks latihan Derby County pada Januari 2019. 

Setelah diinvestigasi, orang tersebut ternyata karyawan dari Leeds United. Hal itu langsung memojokkan Leeds dan Marcelo Bielsa karena dianggap telah memata-matai lawan. 

Pelatih Derby kala itu, Frank Lampard, sangat kesal dan mengritik sikap kurang sportif Bielsa. Namun, Bielsa menanggapi hal itu dengan santai dan merasa hal tersebut tak melanggar azas fait play. Meskipun akhirnya FA memberikan ia denda. 

Transformasi Leeds

Terlepas dari kebiasaan memata-matai lawan, Marcelo Bielsa adalah pelatih yang terkenal dengan persiapan yang detail. Konon, di masa lalu ia meminta para pemainnya untuk membaca surat kabar demi mengetahui kekuatan calon lawannya. 

Marcelo Bielsa sukses membawa transformasi pada klub Leeds United. Ia menerapkan sepak bola menyerang yang agresif. 

Leeds di bawah Bielsa bermain menerapkan pressing-pressing ketat dan menuntut lebih kepada para penyerangnya. Kedisiplinannya kepada para pemain serta sikap temperamentalnya sering membuatnya dijuluki El Loco alias 'Si Gila'. 

Meski begitu, ia juga bisa menjadi figur ayah bagi para pemainnya. Luke Ayling misalnya, pemain 28 tahun itu bak bakat yang tenggelam.

Namun, di tangan Marcelo Bielsa, Ayling yang pernah menyandang predikat pemain muda potensial menemukan kembali level permainan terbaiknya di musim ini. 

“Dia tidak pernah kenal lelah. Saya tidak pernah menyangka dia bisa membantu saya berkembang sejauh ini.” ujar Ayling. 

Hal itu juga dirasakan oleh Kalvin Philips. Ia merasa Bielsa bisa membantunya untuk berkembang selama di Leeds United.