INDOSPORT.COM – Manchester City mengalami kekalahan memalukan dari Arsenal di semifinal Piala FA, Minggu (19/07/20) dini hari WIB. Berikut 3 alasan mengapa Citizens bisa dipermalukan.
Pada pertandingan kali ini, Pep Guardiola harus takluk dari sang murid, Mikel Arteta. Arsenal yang dipimpinnya meraih kemenangan penting yang membawa mereka bermain di partai puncak Piala FA 2019/20.
Sejak peluit dimulainya pertandingan, Manchester City tampil mendominasi. Bahkan dalam 10 menit pertama, Citizens mampu mengurung Arsenal di wilayah pertahanannya sendiri dengan penguasaan bola 83 persen.
Namun, The Gunners lah yang pertama kali membuka keran gol di pertandingan tersebut lewat sontekan Pierre-Emerick Aubameyang usai mendapatkan umpan silang Nicolas Pepe.
Pria asal Gabon ini berhasil menjebol gawang Ederson lewat sontekannya usai menerima umpan Nicolas Pepe pada menit ke-18.
Pada babak kedua, Manchester City masih tetap menguasai jalannya pertandingan. Bahkan The Citizens masih terus mencoba membongkar pertahanan Arsenal yang memang terlihat menumpuk pemain di lini belakang.
Si Biru Langit baru mendapat peluang emas di menit ke-64 lewat Raheem Sterling. Sayangnya, winger asal Inggris ini gagal memanfaatkan bola hasil sepak pojok Kevin De Bruyne.
Namun, Arsenal yang hanya memanfaatkan serangan balik benar-benar menghukum Manchester City. Aubameyang lagi-lagi menjadi mimpi buruk bagi Ederson.
Tepat di menit ke-70, Aubameyang mampu memanfaatkan umpan lambung dan mengubah skor menjadi 2-0 untuk Arsenal. Skor ini pun bertahan hingga laga usai.
Dengan hasil ini, Meriam London melangkah ke babak final Piala FA 2019/20 dan tinggal menunggu pemenang antara Manchester United vs Chelsea.
Terlepas dari itu, kali ini INDOSPORT mencoba untuk merangkum 3 alasan mengapa Manchester City bisa dipermalukan Arsenal di semifinal Piala FA malam tadi.