INDOSPORT.COM – Dipilihnya Stadion Citarum sebagai kandang untuk PSIS Semarang di lanjutan kompetisi Liga 1 mendapat perhatian tersendiri dari salah satu penggawa Laskar Mahesa Jenar yakni Hari Nur Yulianto.
Menurut pemain asal Kendal ini, sebenarnya cukup sulit untuk bermain di Stadion Citarum yang menggunakan rumput sintetis karena kontur permukannya yang cukup keras. Namun ia menyerahkan keputusan soal kandang kepada manajemen PSIS yang lebih mengetahui kondisi timnya.
“Sebenarnya bermain di rumput sintetis cukup sulit. Harus beradaptasi terus. Beda dengan lapangan tanah yang sudah terbiasa sejak dulu,” tutur Hari Nur Yulianto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT di Kendal, Selasa (21/07/20).
“Namun bagaimana pun keputusan manajemen PSIS itu mungkin yang terbaik. Mungkin manajemen punya kebijakan tersendiri dan alasan tersendiri mendaftarkan Stadion Citarum sebagai kandang di lanjutan Liga 1,” imbuh pemain yang akan berulang tahun ke-31 pada akhir bulan Juli ini.
Saat dihubungi awak media beberapa waktu lalu, Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS memang menjelaskan bahwa salah satu alasan timnya menggunakan Stadion Citarum sebagai efisiensi anggaran di tengah pandemi Covid-19.
Jika dibandingkan dengan berkandang di Kendal atau Magelang, memilih Stadion Citarum sebagai kandang di lanjutan Liga 1 2020 akan lebih hemat. Terlebih, kompetisi nantinya akan dilanjutkan tanpa adanya kehadiran penonton.
Selain itu, mengurus perizinan dari pemerintah daerah atau pun kepolisian di Kota Semarang akan lebih mudah bagi manajemen PSIS bila dibandingkan di Kendal atau Magelang.