INDOSPORT.COM - Niat PSSI untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 sepertinya semakin mulus. Terlebih setelah Satgas Penanganan Covid-19 memberikan lampu hijau.
Kepastian itu didapat setelah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan melakukan kunjungan ke Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta. Rombongan PSSI diterima langsung oleh Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan bahwa hari ini PSSI bertemu Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo khusus meminta arahan dan petunjuk untuk keberlangsungan kompetisi sepak bola Indonesia yang dalam planning PSSI akan digulirkan bulan Oktober mendatang.
“Prinsipnya beliau (Doni Monardo) memberikan dukungan kepada PSSI. Hanya ada beberapa hal yang harus disepakati oleh PSSI serta seluruh komponen sepak bola, termasuk suporter,” kata Mochamad Iriawan.
Iriawan menyampaikan kepada Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahwa bila kompetisi bergulir bulan Oktober mendatang tentunya PSSI menyepakati atau mengikuti aturan-aturan protokol kesehatan yang ada.
“Dalam konsep kami, tentunya protokol kesehatan nomor satu. Yang kedua karena ini kompetisi pada masa Covid-19 tentunya kita mengikuti beberapa liga yang ada di dunia yaitu tanpa penonton."
"Pak Doni Monardo menyepakati atau memberikan izin kepada kami untuk itu, namun protokol kesehatan tentunya menjadi yang utama dalam hal ini,” jelas pria yang akrap disapa Iwan Bule tersebut.
Pada kesempatan ini, PSSI juga memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejumlah 1.200 APD. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Munardo.
“Ada hal yang sangat mengembirakan buat kami, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa beliau akan membantu nanti pada saat bergulirnya kompetisi untuk memberikan bantuan swab test kepada PSSI, ini suatu hal yang menggembirakan buat kami."
"Mohon doa dan dukungannya agar kompetisi bisa bergulir dengan tepat waktu nanti, dengan protokol kesehatan yang kami utamakan,” tukas pria yang juga pernah menjadi Kapolda Metro Jaya, Jawa Barat, dan NTB.