INDOSPORT.COM - Lanjutan Liga 1 2020 mulai 1 Oktober mendatang dipusatkan di Pulau Jawa dan Yogyakarta. Direktur Utama PSS Sleman, Marco Paulo Garcia memberikan tanggapan berkait plus minus keputusan tersebut.
Marco menjelaskan, hal positif bagi PSS Sleman adalah tak perlu melakukan perjalanan jauh saat laga tandang. Apalagi tim-tim luar Jawa memilih Stadion Sultan Agung (Bantul) maupun Stadion Maguwoharjo yang selama ini jadi markas PSS.
"Sisi positif bagi kami tentu tidak perlu perjalanan jauh saat away. Sehingga recovery para pemain lebih maksimal," kata Marco, Kamis (23/07/20).
Hanya saja, dengan berkumpulnya banyak tim di Yogyakarta menimbulkan risiko tersendiri. Terutama soal pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum menurun.
"Artinya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus benar-benar merancang segala protokol kesehatan dengan matang. Karena sekali ada satu saja yang kena (Corona), pasti terganggu semua, karena tim harus karantina selama 14 hari," ujar dia.
"Harapannya tentu saja tidak ada dan semua berjalan maksimal. Namun tetap diperlukan perencanaan yang matang," paparnya.
Tak hanya masalah pandemi, mantan CEO Badak Lampung tersebut juga menilai keputusan tim-tim luar Pulau Jawa bermarkas di Yogyakarta akan berdampak pada penggunaan lapangan. Dirinya berharap operator kompetisi bisa mendesain jadwal pertandingan sehingga tidak berbenturan.