INDOSPORT.COM - Dua sosok pelatih asing yang menangani Timnas Indonesia, yakni Luis Milla dan Shin Tae-yong, pernah menyatakan keluhan terhadap para pemain. Begini jawaban mantan pemain nasional, Bambang Nurdiansyah alias Banur.
Dalam webinar bersama Sekolah Olahraga Barito Putera (SOBP), Sabtu (25/07/20) lalu, pelatih tim Babel United itu mengaku perlu adanya pembinaan pemain yang tepat sejak level grassroot atau usia muda.
Dalam filosofi sepak bola Indonesia, sistem pelatihan dibagi menjadi kelompok usia 6-9 tahun, 10-13 tahun, dan 14-17 tahun, tentu dengan porsi latihan yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan pemain.
"Kalau melatih Grassroot, juara itu nggak penting, tapi bagaimana kita menghasilkan pemain yang berkualitas," jelas Bambang Nurdiansyah.
Menurutnya, pemain Indonesia saat ini perlu memerhatikan menu makanan yang memiliki banyak protein, dan mulai dikenalkan dengan beragam strategi sepak bola, disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh pemain.
"Jadi bisa menjawab pelatih Korea kita (Shin Tae-yong) yang selalu mengeluhkan fisik. Bahkan, Luis Milla juga pernah berkomentar kalau pemain kita miskin strategi, bingung mau main kayak apa," tambah Banur lagi.
Salah satu solusi Bambang Nurdiansyah, yakni dengan hadirnya kompetisi Elite Pro Academy yang diikuti oleh tim Liga 1. Klub diharapkan dapat membina pemain muda dengan standar yang telah ditentukan, agar bisa menyusul kualitas sepak bola Eropa.
"Elite Pro ini adalah salah satu cara PSSI untuk mendorong klub membina pemain sendiri. Satu-dua tahun ini masih belum, masih comot sana-sini. Harapan ke depan, klub membina sendiri kelompok-kelompok umur," pungkas Banur.