4 Alasan Juventus Bakal Tetap Serius Jalani 2 Laga Tersisa Serie A
2. Hindari Catatan Tim Juara Terburuk
Banyak kritik yang menyebut bahwa Juventus 2019/20 merupakan tim terburuk dalam sejarah kesuksesan sembilan scudetto beruntun.
Hal itu untuk sementara dapat dibantah secara statistik musim ini. Misalnya, total 75 gol Juventus sejauh ini telah mengalahkan rekor di 2011/12, 2012/13, dan 2014/15
Akan tetapi, Juventus pantang kalah di dua laga tersisa. Bila demikian, statistik sudah akan sulit membantu memperbaiki reputasi musim ini.
Jika kalah, jumlah kekalahan Juventus di Serie A musim ini dipastikan terburuk dibandingkan delapan musim sebelumnya. Saat ini, mereka telah kalah lima kali.
Hal itu belum ditambah jumlah kebobolan, 38 kali, yang merupakan terbanyak sepanjang histori sembilan scudetto beruntun.
3. Seleksi Transfer Pemain
Pelatih Maurizio Sarri, yang sepertinya tetap melatih Juventus musim depan, bisa memanfaatkan dua pertandingan tersisa untuk menyeleksi mereka yang harus Sang Zebra buang di bursa transfer musim panas 2020.
Nama-nama seperti Daniele Rugani, Gonzalo Higuain, Blaise Matuidi, Sami Khedira, Aaron Ramsey dan sebagainya disinyalir masuk daftar jual Juventus karena berbagai alasan, baik masalah performa maupun rutin cedera.
Untuk yang tidak diganggu cedera, para pemain bisa membuktikan kepada Maurizio Sarri bahwa mereka layak bertahan lewat permainan meyakinkan di dua pertandingan tersisa Serie A 2019/20.
4. Jaga Fisik dan Mental Jelang Liga Champions
Liga Champions bakal bergulir kembali pada awal Agustus alias kurang dari sepekan setelah berakhirnya Serie A 2019/20.
Juventus sendiri masih harus melakoni leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Lyon (08/08/20).
Setelah kalah 0-1 pada leg pertama, Juventus diwajibkan menang bila ingin ke perempatfinal. Karena itu, tetap fokus di dua laga tersisa Serie A musim ini sangat krusial untuk menjaga fisik dan mentalitas para pemain tetap kompetitif.