INDOSPORT.COM – Dealmaker dalam rencana akuisisi Newcastle United oleh Pangeran Salman, Amanda Staveley dikabarkan patah hati akibat gagalnya kesepakatan yang telah mereka jalin selama berbulan-bulan ini.
Seperti diketahui, Pangeran Salman urung membeli Newcastle dan membatalkan kesepakatan pada hari Kamis (30/7/2020) kemarin. Hal tersebut diakui oleh Amanda benar-benar membuat dirinya sangat kecewa.
Sebelumnya Pangeran Salman melalui Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF) telah sepakat dengan nominal senilai 300 juta poundsterling (5,6 triliun rupiah) untuk mengakuisisi Newcastle United dari tangan Mike Ashley di bulan April kemarin.
Namun secara mengejutkan, kesepakatan itu batal dan urung terjalin karena satu dan dua hal yang membuat PIF kesulitan untuk mengakuisisi Newcastle dari tangah Ashley.
“Saya benar-benar hancur kecewa, dan sakit hati. Saya bingung mengatakan apa yang saat ini saya rasakan yang jelas saya merasa sakit hati karena kegagalan akuisisi Newcastle ke tangan Pangeran Salman,” ujar Amanda Staveley pada The Athletic.
Wanita yang berperan besar dalam proses akuisisi ini menyatakan jika sebelumnya dirinya yakin jika dia dan Pangeran Salman adalah partner paling cocok untuk Newcastle.
Mereka bahkan telah berencana untuk melakukan pengembangan pada klub demi mengembalikan The Magpies pada kejayaannya seperti beberapa belas tahun yang lalu.
“Kami berencana untuk melakukan investasi sebesar 250 juta poundsterling (4,8 triliun rupiah) di tahun-tahun pertama Pangeran Salman resmi menjadi pemilik Newcastle. Selain itu kami juga berencana untuk melakukan investasi pada kota Newcastle,” ucapnya.
Kabar ini selain membuat Staveley patah hati juga membuat jutaan fans Newcastle United kecewa. Pasalnya, Mike Ashley yang telah menjadi pemilik klub selama bertahun-tahun dianggap tidak membawa kejayaan pada klub yang bermarkas di St James Park itu.
Dan kedatangan Pangeran Salman dengan gelontoran dananya tadinya diharapkan bisa membawa The Magpies kembali disegani di Liga Inggris.