INDOSPORT.COM – PSIS Semarang sebagai peserta Liga 1 2020 masih berharap hak komersial untuk setiap klub di atas Rp1 Miliar.
Menurut Yoyok Sukawi selaku CEO klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini, apabila hak komersial hanya Rp800 juta sangat memberatkan klub ketika harus berkompetisi di tengah pandemi Covid-19 dan tidak diperbolehkan adanya penonton nonton langsung di stadion.
“Kalau segitu (red-Rp800 juta) tentu sangat memberatkan klub. Kalau memang segitu mending kami main di Jogja aja semisal akomodasi juga ditanggung PT LIB,” tutur Yoyok Sukawi kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (01/08/20).
“Apalagi kemarin teman-teman suporter juga menyarankan kami main di Jogja supaya lebih aman,” imbuh pria yang juga anggota Exco PSSI ini.
Menurut Yoyok Sukawi, pihak manajemen PSIS menginginkan hak komersial naik bukan semata-mata untuk pemasukan tim. Ia menceritakan bahwa ketika subsidi naik, hak untuk para pemain juga akan naik seperti aspirasi pemain beberapa waktu lalu.
“Kalau di PSIS tidak semata-mata untuk manajemen, kalau subsidi naik kami juga akan berikan ke pemain. Apalagi kemarin perwakilan pemain sudah memberi mandat ke manajemen untuk memperjuangkan hak mereka di tengah situasi seperti ini,” jelas Yoyok Sukawi.
Sebelumnya pada saat acara manager meeting beberapa pekan lalu, PT LIB sudah menyampaikan ke 18 klub Liga 1 bahwa mereka hanya mampu memberi hak komersial di angka Rp800 juta. Padahal hampir semua klub termasuk PSIS berkeinginan angka hak komersial di atas Rp1 Miliar.