INDOSPORT.COM - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menyebutkan bahwa musim ini bukan penampilan yang buruk bagi anak asuhnya, meski tidak bisa menjadi juara Liga Champions musim 2019/2020.
Tak bisa dipungkiri, Juventus dituntut untuk bisa merebut gelar juara Liga Champions usai lama mendominasi kompetisi Serie A Liga Italia. Akan tetapi, performa yang gemilang tidak menjami mereka bisa membawa pulang trofi Si Kuping Lebar tersebut.
Bisa dikatakan bahwa Juventus mendapatkan gelar juara Liga Italia sudah mencapai sembilan kali berturut-turut. Ini membuat skuat besutan Maurizio Sarri dicap sebagai klub paling mendominasi di Italia.
Di musim ini saja, Si Nyonya Tua finish di posisi teratas daftar klasemen akhir Serie A Liga Italia dengan unggul 83 poin, hanya bersilisih satu angka dengan Inter Milan yang menduduki peringkat kedua dan dipastikan menjadi runner-up musim ini.
Mendapatkan medali juara liga menjadi yang pertama kalinya bagi pelatih Juventus, Maurizio Sarri. Sebab, selama menjadi pelatih klub sepak bola, dirinya belum sama sekali mendapatkan gelar juara di kompetisi liga domestik.
Dengan hasil ini, Maurizio Sarri sekaligus melanjutkan tradisi juara Juventus yang sebelumnya dilatih oleh Antonio Conte dan Massimiliano Allegri beberapa tahun terakhir.
Kendati sudah sukses menyabet gelar juara Serie A Liga Italia, kini pekerjaan sulit tengah dihadapi oleh Sarri. Bagaimana tidak, Juventus ditantang untuk bisa merebut kembali trofi Liga Champions pertamnya dalam 23 tahun terakhir.
Setelah terakhir kali mendapatkan gelar juara pada 1996 silam, Juventus belum pernah sekalipun mendapatkan gelar itu lagi. Terlebih, Bianconeri selalu sampai sebagai finalis yang mereka capai selama empat kesempatan.
Maurizio Sarri menampik anggapan, timnya memenangi Scudetto musim ini dengan mudah. Jadi seandainya tidak menjadi juara Eropa pun, Juventus tetap menjalani musim yang luar biasa.
“Yang penting itu menilai musim kami sendiri dan bukan dipikirkan mereka yang ada di luar klub. Saya tidak percaya bahwa pelatih-pelatih sebelum saya memiliki musim yang buruk karena mereka tidak memenangi Liga Champions,” kata Sarri dilansir dari Daily Mail.
“Mengingat seluruh permasalahan yang kami punya di musim ini, kami bisa saja dengan mudahnya kehilangan Scudetto. Jadi kami bisa cukup gembira kami bisa juara,” tambahnya.
Di pertandingan sebelumnya Liga Champion 2019/2020, Juventus harus mengakui keunggulan Olympique Lyon. Mereka hasur kalah dengan skor tipis, 1-0. Untuk bisa lolos ke babak selanjutnya, minimal dua gol tanpa balas yang harus diraih oleh Nyonya Tua.
Walau lebih diunggulkan, Juventus sendiri harus tetap mewaspai Lyon. Les Gones berhasil menahan imbang juara Ligue 1 Prancis musim ini PSG dengan skor 0-0 di kompetisi Piala Liga Prancis. Meski tetap menelan kekalahan di adu pinalti, Lyon bukan lawan yang dianggap remeh.
“Saya menyaksikan sebagian besar pertandingan Lyon melawan PSG dan cukup terkejut dengan level kebugaran pemain. Masalahnya dengan hal ini sepenuhnya situasi anomali yang kami tidak tahun bagaimana mereka akan memengaruhi timnya,” ujar Sarri.
Pertandingan antara Juventus melawan Olympique Lyon akan dilangsungkan pada Sabtu (08/08/20) dini hari WIB. Laga tersebut merupakan lanjutan dari kompetisi Liga Champions di babak 16 besar yang sebelumnya tertunda akibat pandemi virus corona.