INDOSPORT.COM – Situasi di Arsenal sungguh ironis. Belakangan manajemen klub telah memecat puluhan stafnya namun mereka masih mempertahankan Mesut Ozil, pemain termahal namun tak berguna di Emirates.
Pandemi virus corona semakin membuat kondisi keuangan Arsenal diambang jurang kebangkrutan. Setelah melakukan pemotongan gaji, mereka pun terpaksa memangkas jumlah staf yang bekerja.
Dilansir dari Sun Sport, tim berjuluk Meriam London itu memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja 55 stafnya demi memastikan klub tetap beroperasi secara berkelanjutan.
“Selama beberapa tahun terakhur, kami selalu menambah staf untuk memajukan klub, namun saat ini kami dibayangi dengan berkurangnya pendapatan. Kami pun harus mengurangi biaya lebih jauh untuk memastikan kami beroperasi secara berkelanjutan,” kata Kepala sepak bola The Gunners Raúl Sanllehi dan direktur pelaksana Vinai Venkatesham dalam pernyataan di situs resmi.
“Kami ingin melindungi pekerjaan dan gaji pokok orang-orang kami selama mungkin. Sayangnya, kami sekarang sampai pada titik di mana kami harus mengurangi 55 karyawan kami.”
Arsenal sendiri merasa menyesal sudah memecat 55 karyang yang sangat berdedikasi ini. Namun langkah itu harus dilakukan agar klub bisa bekerja dengan efektif dan efisien.
Keputusan klub ini rupanya telah membuat para pendukung Arsenal bertanya-tanya. Melalui media sosial, mereka mempertanyakan moral pemilik klub yang dikenal kaya raya dan juga keberadaan Mesut Ozil yang mengantongi gaji selangit.
Diketahui, klub yang berbasis di London Utara itu dimiliki oleh konglomemrat olahraga asal Amerika yang sangat kaya raka, Stan Kroenke. Diketahui Kroenke mengantongi kekayaan bersih mendapai 6,31 militar pounds atau Rp120 triliun.
Selain itu Mesut Ozil yang nyaris tak berguna bagi skuat Mikel Arteta sepanjang musim ini masih mengantongi gaji sebesar 350 ribu pounds atau Rp6,6 miliar per pekan. Gaji itu bahkan tak menerima pemotongan karena sang pemain menolaknya.
Para pendukung berpikir daripada klub terus menerus menggelontorkan uang untuk menggaji Ozil, uang sebesar 6,6 miliar rupiah itu akankah lebih baik dipakai untuk mempertahankan 55 karyawan yang dipecat.
Selain itu fans juga meminta agar pemilik klub sekiranya berbaik hati menyisihkan sebagian kekayaannya untuk menyelamatkan kondisi keuangan klub yang tengah terpuruk.
Diketahui, sikap jual mahal Ozil yang enggan menerima pemotongan gaji ini tak lepas dari keputusan klub untuk tidak memainkan sang pemain di setiap kesempatan.
Mantan playmaker Real Madrid itu sejak awal musim 2019-2020 baru bermain 18 kali di kompetisi Liga Inggris. Selain itu, pemain berusia 32 tahun tersebut hanya mencatatkan satu gol dan dua assist sebelum turnamen dihentikan.
Di sisi lain, kondisi keuangan Arsenal kemungkinan akan semakin terpuruk karena mereka tidak bisa lolos ke Liga Champions musim depan. Mereka hanya memastikan tiket ke Liga Europa usai memenangkan trofi Piala FA.