INDOSPORT.COM - Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, keukeuh meminta kenaikan hak komersial sesuai usulan terdahulu dalam lanjutan Liga 1 2020 mulai Oktober mendatang.
Sebagaimana SK terakhir, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepakat menaikkan nilai hak komersial lebih dari 50 persen, dari sebelumnya Rp520 juta akan menjadi Rp800 juta per bulan.
Namun, Persik Kediri kembali menegaskan penolakannya lantaran tim Macan Putih sebelumnya mengusulkan bahwa kenaikan hak komersial bisa menembus Rp1,2 sampai Rp1,5 miliar per bulan.
"Kami punya hitung-hitungan angka hak komersial," kata Abdul Hakim Bafagih melalui rilis resmi klub yang diterima INDOSPORT, Kamis (6/8/20).
Sikap itu tidak lepas dari kebijakan lain yang berdampak pada sektor finansial klub, yaitu dengan menggelar semua laga Liga 1 2020 tanpa penonton, sehingga membuat Persik keukeuh terhadap usulan tersebut.
"Karena Persik Kediri menginginkan kompetisi nanti bisa berjalan lancar dengan adanya regulasi yang jelas," pungkas Abdul Hakim Bafagih.
Bagi Persik sendiri, kehadiran penonton jelas sangat penting perannya dalam menyehatkan finansial. Terbukti, publik sepak bola Kediri selalu memadati tribun Stadion Brawijaya kala dua kali menjamu Bhayangkara FC dan Persiraja Banda Aceh, awal Maret lalu.