INDOSPORT.COM - Gareth Bale dikabarkan ingin hengkang dari Real Madrid dan gagal membalaskan dendamnya. Tentu, hal ini juga berdampak fatal untuk kubu Manchester United dalam hal bursa transfer.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Gareth Bale ingin melakukan balas dendam kepada Real Madrid karena ulah pelatih kepalanya, Zinedine Zidane. Pasalnya, ia cenderung kurang mendapat jatah layak ketika kursi kepelatihan diambil alih oleh Zinedine Zidane.
Zidane secara tegas mengungkapkan jika sang bintang tak akan masuk skuat utama di musim 2020/2021 mendatang, sehingga membuat Bale dipastikan bakal segera angkat kaki dari Santiago Bernabeu. Melansir laman berita Wales Online, hasrat dari Real Madrid itu ternyata bisa berbalik setelah eks bomber Tottenham Hotspur ini merencanakan pembalasan.
Ya, Bale kabarnya kukuh tak mau hengkang setelah Jonathan Barnett selaku agensi menyatakan jika kliennya masih memiliki masa depan di Real Madrid. Secara tak langsung ini bisa menjadi petaka bagi raksasa LaLiga Spanyol tersebut yang harus merogoh kocek lebih demi membayar honor sang bintang.
Real Madrid ditaksir mengalami kerugian hingga 60 juta poundsterling (sekitar Rp1,1 triliun) dengan rincian 350 ribu poundsterling (sekitar Rp6,5 miliar) per-minggu mengingat kontrak Bale yang masih tersisa hingga 2022 mendatang. Tingginya gaji itu juga membuat sang penyerang tak akan laku oleh banyak klub-klub besar seantero Eropa.
Balas dendam Bale berupa krisis finansial ini nyatanya bakal dimanfaatkan oleh Manchester United yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Pasalnya akibat tak kunjung berhasil singkirkan bintangnya itu, Real Madrid harus mengalihkan perhatian ke James Rodriguez yang juga tak punya masa depan di klub.
Namun kini, situasinya berubah drastis usai seorang pengamat sepak bola asal Spanyol, Alvaro Montero, meyakini bahwa Bale akan hengkang dari Santiago Bernabeu. Dirinya pun membocorkan sebuah rahasia dari percakapannya dengan Zidane soal transfer Bale.
"Kita harus ingat, Bale hanya bermain sembilan kali di Laliga Spanyol. Ini kode dari Zidane bahwa ia tidak menginginkan Gareth Bale," ucapnya dikutip dari Sky Sports.
"Setahun yang lalu, saya berada di Washington bersama Zidane, dan mengatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk Bale hengkang," tambahnya.
"Kenyataannya adalah, hanya ada satu opsi untuk Bale hengkang, yakni ke China. Tapi Bale tidak ingin main di China," jelasnya.
"Bale ingin kembali ke Liga Inggris, tapi harga yang ia miliki sangat mahal (klausul kontrak 70 juta euro, sekitar Rp1,2 triliun). Saya tidak yakin ada klub Inggris yang menginginkan jasanya, terlebih dia sudah jarang bermain."
"Jadi ini akan menjadi situasi yang sulit. Tapi saya tidak yakin Bale akan bertahan di Real Madrid," tutup Montero.
Pernyataan terakhir seolah bak sebuah kode bahwa Gareth Bale dapat saja hengkang dari Real Madrid, dengan catatan dirinya bersedia gajinya dipangkas di klub Inggris yang ingin ia tuju.
Secara tidak langsung, Bale pun seakan memberikan sebuah kerugian besar untuk Manchester United. Pasalnya, dengan hengkangnya Bale dari Real Madrid, manajemen Los Blancos tak perlu lagi memikirkan uang untuk membayar gaji Bale.
Hal ini membuat Manchester United diyakini kesusahan untuk mendatangkan James Rodgriguez. Gelandang serang Timnas Kolombia itu bisa menjadi opsi untuk Zidane dalam mengisi kekosongan yang ditinggal Bale nanti.