INDOSPORT.COM - Striker Juventus, Cristiano Ronaldo faktanya punya capaian apik sebagai pemain yang pernah menangi Liga Champions dengan klub berbeda. Termasuk dirinya, ini enam pemain yang punya nasib serupa.
Secara mengejutkan Si Nyonya Tua harus rela kehilangan kesempatan meraih titel kompetisi terakbar seantero Eropa usai kandas di babak 16 besar kontra Lyon. Meskipun jadi pahlawan lewat brace hingga agregat skor 2-2, usaha Ronaldo harus berakhir sia-sia karena Les Gones menang gol tandang.
Tentu ini merupakan hasil mengecewakan bagi Ronaldo yang menyandang status sebagai spesialis kompetisi Benua Biru setelah dua kali gagal bantu Juventus semenjak didaratkan pada 2018 silam. Maklum, sebelum ini ia punya kecenderungan untuk menangkan gelar Liga Champions bersama klub yang disambanginya.
Ronaldo rupanya bukanlah satu-satunya pemain yang bisa memberikan mukjizat bagi banyak klub untuk menangi gelar tersebut, masih ada lima orang lain yang punya kemampuan serupa. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkum kesemuanya dilansir laman Sportskeeda.
6. Samuel Eto'o (Barcelona dan Inter Milan)
Menyandang status sebagai striker asal Afrika terbaik sepanjang masa sekaligus andalan Timnas Kamerun, Samue Eto'o tidak diragukan lagi punya prestasi membanggakan sebelum pensiun. Salah satu kehebatannya ialah sukses menangi Liga Champions dalam dua seri sekaligus.
Ya, lewat arahan Pep Guardiola Eto'o pernah menangi gelar penguasa Eropa pada tahun 2006 dan 2009 tepat saat masih berstatus pemain Barcelona. Selang setahun kemudian kepindahannya ke Inter Milan juga berimbas kemenangan gelar yang sama.
Eto'o pun dinobatkan sebagai pemain pertama dalam sejarah yang bisa menangi gelar tersebut sekaligus treble bersama dua klub berbeda dari dua negara berbeda pula. Pasalnya Barcelona ialah klub asal Spanyol, sementara Inter Milan berdomisili di Italia.
5. Gerard Pique (Manchester United dan Barcelona)
Beruntung itulah kata yang sangat cocok disematkan kepada Gerard Pique ketika sukses menjuarai Liga Champions bersama dua klub berbeda. Pasalnya meski sempat kurang bagus bareng Manchester United, ia tetap bisa ikut cicipi gelar kemenangan sebelum akhirnya meraih hasil manis di Barcelona.
Saat dibawah arahan Sir Alex Ferguson, Pique sempat membantu pemenangan gelar Setan Merah pada 2008 silam. Keputusannya untuk pulang ke Catalan berimbas prestasi yang lebih mencengangkan lagi yakni tiga gelar kompetisi terakbar seantero Eropa (2009, 2011, dan 2015).
Potensi hebat seorang Pique berhasil digali oleh Pep Guardiola saat kembali bersama Barcelona, ia pun jadi salah satu duet mematikan bareng Carles Puyol pada masanya. Selepas pelatih berganti ke Luis Enrique, Pique mampu torehkan treble bersama Barcelona pada tahun 2015 lalu.