Andrea Pirlo, Si Arsitek Lapangan Hijau yang Kini Tangani Juventus
Sejak keberhasilannya itu, Pirlo banyak dicari oleh klub papan atas Eropa. Chelsea kabarnya pernah melamarnya pada 2009, namun transfer itu tak terjadi.
Karier Pirlo di Milan mulai meredup pada musim 2010-2011, di mana di hanya mencatat 17 penampilan. Dia pun hengkang sebagai pemain bebas transfer dan beralih ke Juventus.
“Saya memiliki beberapa masalah dengan (manajer AC Milan Massimiliano) Allegrii karena saya cedera selama empat bulan. Ketika saya kembali braksi, tim berjalan dengan baik dan sulit baginya mengubah strategi. Kami memenangkan liga tahun itu tetapi kontrak saya habis dan saya ingin pindah setelah sepuluh tahun (mengabdi),” kata Pirlo soal alasan kepindahannya ke Juventus.
Pirlo yakin bahwa dia masih bisa membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain papan atas. Hal itu hanya bisa dia lakukan dengan bermain di Juventus yang sedang mendaki ke puncak sepak bola Italia dan Eropa.
Dampak Pirlo pun langsung terasa. Dia membantu klub meraih gelar Serie A Italia pertama dalam sembilan tahun terakhir, tidak terkalahkan sepanjang musim, dan jadi trofi pertama dari empat gelar Pirlo selama empat tahun di Turin.
Sepanjang kariernya di Juventus, Pirlo dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A edisi 2012, 2013, 2014. Sementara laga terakhirnya untuk Si Nyonya Tua adalah final Liga Champions 2014-2-15, saat timnya kalah dari Barcelona di final Berlin.
Pirlo lantas hijrah ke New York City FC, di mana dia jadi pemain Italia dengan bayaran tertinggi di dunia dalam waktu singkat. Sayangnya, dia harus mengalami cedera pada tahun 2017 yang membuat dia memutuskan gantung sepatu sebabai pemain sepak bola.