INDOSPORT.COM - Sempat sukses menarik perhatian sebagai kiper hebat di Liga Inggris, Kepa Arrizabalaga kini mulai dibenci oleh skuatnya sendiri di Chelsea. Menelisik kembali, kira-kira kapan awal terjadinya momen menyedihkan ini?
Semenjak bergulirnya kompetisi kasta atas Negeri Big Ben kali ini, semua kalangan mungkin setuju jika performa The Blues cukup meyakinkan. Bayangkan saja, debut Frank Frank Lampard selaku pelatih anyar yang sempat terkendala masalah transfer tak membuat mereka gagal menggila.
Chelsea malah sukses menyulap sepak terjang mereka yang kurang meyakinkan menjadi kian pasti hingga sukses raih empat besar klasemen di penghujung Liga Inggris dengan cukup memuaskan. Namun bukan berarti mereka tanpa cela, satu-satunya masalah yang mengintai justru datang dari kipernya sendiri, Kepa Arrizabalaga.
Ya, berbagai blunder konyol membuat penjaga gawang asal Spanyol ini menjadi penyebab utama mengapa Chelsea gagal tunjukkan taji sebagai tim dominan. Melansir laman berita Football London, sepak terjang memuakkan dari Kepa sendiri nyatanya terjadi kala skuat Frank Lampard dihabisi Liverpool 3-5, Kamis (23/07/20).
Melihat dari perbedaan skor kelewat jauh tersebut bisa disimpulkan jika penjaga gawang Chelsea jauh dari kata memuaskan. Itupun dibuktikan dengan reaksi murka para pemainnya yakni Cesar Azpilicueta dan Antonio Rudiger yang mengucapkan secara jelas bahwa Kepa gagal amalkan tugas sebagai kiper saat berlaga di Anfield.
Saat dibantai Liverpool tersebut, Kepa menunjukkan bahwa ia tak ada bedanya dengan patung yang hanya membiarkan bola lewat tanpa coba lakukan antisipasi. Berkat rentetan kegagalannya ini, ia kemudian dinobatkan sebagai salah satu penjaga gawang paling buruk klub sekaligus paling gagal musim ini usai kebobolan 58 kali.
Lewat hasil mengecewakan tersebut, bukan hal mengejutkan jika Frank Lampard menimbang-nimbang mengganti nama Kepa Arrizabalaga sebagai pilihan utama Chelsea untuk Liga Inggris musim depan. Konon ia sudah mencari pengganti dari Jan Oblak (Atletico Madrid), Marc-Andre ter Stegen (Barcelona), hingga Dean Henderson (Sheffield United).