INDOSPORT.COM - Madura United mulai khawatir atas komposisi slot pemain asing yang berpotensi tak lengkap pasca menjalankan tahap renegosiasi kontrak menjelang lanjutan Liga 1 2020, Oktober mendatang.
Dasar pertimbangan Madura United, jelas perihal besaran renegosiasi kontrak. MU tetap berpatokan pada SKEP nomor 53 yang diterbitkan PSSI sejak 27 Juni lalu, dengan mematok kisaran maksimal 50 persen dari kontrak awal mereka.
Terlebih, sejumlah tim Liga 1 juga sudah ditinggalkan oleh satu dua anggota mereka setelah tak sepakat dengan kebijakan itu. Arema FC sudah kehilangan Mario Gomez dan Jonathan Bauman, sedangkan Tira Persikabo sudah melepas Petteri Pennanen.
"Ada kekhawatiran yang sama dengan banyak hal, terutama untuk pemain asing," bilang CEO Madura United, Ziaul Haq Abdurrahim.
Fenomena itu lah yang mulai dikhawatirkan tim Laskar Sape Kerrab pada lanjutan Liga 1 nanti. Mengingat peran pemain asing begitu penting dalam skema permainan Rahmad Darmawan.
"Mereka mungkin tidak mau dengan nilai yang kami tawarkan (sesuai SKEP 53 dalam renegosiasi kontrak)," sambung dia.
Pada musim ini, ada empat penggawa asing yang memperkuat MU di sejumlah lini. Mereka adalah Jacob Scott Pepper (Australia), Emmanuel Oti (Ghana) serta Jaimerson Xavier dan Bruno Matos (Brasil).