INDOSPORT.COM - Menjadi satu-satunya wakil Serie A di semifinal Liga Europa 19/20, Inter Milan enggan disebut penyelamat muka Liga Italia.
Inter Milan sendiri memang menjadi harapan terakhir Italia untuk bisa menjuarai kompetisi antara klub Eropa musim ini. Sebab, para wakil lain seperti Atalanta dan Juventus telah lebih dulu gugur di babak knockout.
Di babak semifinal pada Selasa (18/08/20) nanti, Inter Milan akan berhadapan dengan Shakhtar Donetsk. Secara rekor pertemuan dan komposisi skuad, Nerazzurri memang jauh diunggulkan untuk bisa meraih kemenangan.
Melihat kondisi itu, pelatih Inter Milan, Antonio Conte menepis anggapan bahwa anak asuhnya akan bermain dengan membawa nama Italia.
"Kami tidak menganggap sebagai penyelamat Italia. Kami telah melangkah sejauh ini tanpa membanding-bandingkan diri dengan tim lainnya," kata Conte saat konferensi pers dilansir laman resmi UEFA.
Menurut Antonio Conte, Inter Milan akan bermain sebagai tim. Jika berhasil menang, maka itu adalah pencapaian untuk semua elemen dalam tim.
"Tujuan kami adalah meningkatkan permainan tim. Secara pribadi, jika kami sukses di Eropa, kami akan bergembira sebagai klub, bukan untuk saya sendiri. Saya tidak memikirkan rekor personal, tetapi ini tentang klub yang telah mempekerjakan saya,” tambahnya.
Sejauh ini, Liga Italia memang sudah absen cukup lama dalam tangga juara kompetisi klub antar benua Eropa (Liga Champions dan Liga Europa).
Terakhir kali wakil Serie A naik podium juara terjadi pada musim 2009/10 silam. Tepatnya, saat Inter Milan menjuarai Liga Champions usai mengalahkan Bayern Munchen di partai final.
Sisanya, wakil Liga Italia cuma bisa menjadi runner up seperti yang dialami Juventus pada musim 2014/15 dan 2016/17. Dalam dua edisi tersebut, Juventus kalah dari Barcelona dan Real Madrid yang akhirnya keluar sebagai juara.