INDOSPORT.COM - Bambang Pamungkas, Roger Batoum, Greg Nwokolo, Pedro Javier, dan Marko Simic. Deretan nama tersebut dikenal sebagai striker tajam yang melekat di sanubari pendukung Persija Jakarta. Mereka semua dikenal jago membobol gawang lawan di Liga Indonesia (sekarang Liga 1).
Namun, tahukah Anda bahwa ada satu nama lain yang seharusnya dikenang oleh The Jakmania dan mendapat tempat tersendiri dalam lembaran sejarah Persija.
Dialah Rahmad Dwi Putranto. Sebagian besar pecinta sepak bola Indonesia barangkali kurang familier dengan namanya, tapi dia menyandang predikat istimewa sebagai pencetak gol pertama Persija Jakarta di era kompetisi profesional (1994-1995).
Ya. Jagat sepak bola Indonesia memasuki era profesional per edisi 1994-1995 pasca-peleburan dua kompetisi elite, Perserikatan (1931-1994) dan Galatama (1979-1994).
Ada yang tau judul soundtrack BOLAPedia Persija berikut ini? pic.twitter.com/GMrZvPGBaI
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) May 4, 2018
Sebanyak 34 klub yang berpartisipasi di Liga Indonesia 1994-1995 dibagi rata ke dalam dua wilayah (barat dan timur). Empat tim teratas klasemen masing-masing wilayah berhak melalu ke babak 8 Besar dan seterusnya.
Kick-off kompetisi waktu itu berlangsung pada 27 November 1994, tapi Persija baru bertanding tiga hari kemudian melawan Persita Tangerang (30 November).
Persija Jakarta yang sedang memasuki periode 'kegelapan' sebelum era keemasan bersama Sutiyoso alias Bang Yos hanya bisa mengantongi satu poin dari lawatan ke markas Persita.
Aksi Tatan Watanata membawa tuan rumah unggul pada menit ke-35 sebelum disamakan Rahmad Dwi Putranto berselang delapan menit kemudian (43'). Skor imbang 1-1- bertahan hingga bubaran.
"Ceritanya waktu itu kami ketinggalan duluan. Lalu kami berusaha membalas. Saya dapat umpan dari Rahmad Darmawan dari sayap kiri. Langsung first time pakai kaki kiri. Masuk ke sudut kanan gawang Persita," kata Rahmad Dwi kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (18/8/20).
"Gol itu benar-benar menjadi kenangan saya sampai sekarang. Memotivasi jadi pemain inti Persija sepanjang musim Liga Dunhill (1994-1995)," cetusnya.
Sejarah mencatat inilah pertandingan pertama Persija di era kompetisi profesional. Sayang, sebagian besar khalayak, terutama The Jakmania, tak mengetahuinya dikarenakan keterbatasan sumber dan data mengenai sepak bola Indonesia dekade 1990-an.
Menariknya, gol ke gawang Persita Tangerang merupakan satu-satunya torehan Rahmad Dwi Putranto bersama Persija sepanjang Liga Indonesia 1994-1995. Tidak ada gol tambahan yang ia cetak hingga musim berakhir.
Masa bakti Rahmad Dwi Putranto di Persija Jakarta memang hanya seumur jagung. Dia tercatat berseragam Macan Kemayoran selama tiga musim saja, yakni Perserikatan 1992 dan 1993-1994, serta Liga Indonesia 1994-1995.
Kini, Rahmad Dwi Putranto tercatat sebagai pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dia sudah bekerja semenjak 1993 saat berseragam Persija sampai memutuskan mundur dan fokus berkarier di sana usai Liga Indonesia 1994-1995.
"Saya di Persija semusim Liga Dunhill saja. Saya memutuskan untuk berkarier di kantor PLN tempat saya bekerja sejak 1993. Waktu itu saya harus mengambil keputusan, mau main sepak bola atau bekerja," tutur Rahmad Dwi Putranto.
"Kebutulan musim kedua saya tidak dapat izin dari PLN, jadi saya memutuskan bekerja. Kalau waktu itu ikut liga, saya harus cuti di luar tanggungan perusahaan PLN tempat saya bekerja," pungkasnya.
Namun, Rahmad Dwi Putranto tidak sepenuhnya meninggalkan sepak bola karena ia kerap terlibat dalam pertandingan-pertandingan persahabatan bersama para legenda Persija Jakarta lain. Momen tersebut tampak di akun Instagram pribadinya, @rahmad_dwi_putranto.