INDOSPORT.COM – Pelatih Inter Milan, Antonio Conte bisa menjadikan trofi Liga Europa sebagai pembuktian bahwa dirinya bukanlah seorang juru taktik yang selalu gagal di kompetisi Eropa.
Inter berhasil melaju ke partai puncak usai menumbangkan Shakhtar Donetsk di babak semifinal dengan skor 5-0. Dengan keberhasilan tersebut, La Beneamata akan berjumpa dengan Sevilla di partai final.
Kesertaan Inter di Liga Europa 2019/20 sejatinya bukanlah sebuah kesengajaan. Pasalnya, Nerazzurri harus berkecimpung di kompetisi kasta kedua Eropa tersebut karena hanya finis di peringkat ketiga grup F Liga Champions 2019/20.
Tersingkirnya Inter dari Liga Champions sebenarnya menjadi catatan buruk bagi Conte selaku pelatih. Pasalnya, sejak terjun ke dunia kepelatihan, pria berusia 51 tahun tersebut selalu kandas di kompetisi Eropa.
Namun laju apik Inter Milan di kancah Liga Europa 2019/20 hingga mencapai babak final bisa saja menjadi penebusan serta melepas kutukan bahwa Antonio Conte selalu gagal di kompetisi Eropa.
Sebagai informasi tambahan, sejak terjun melatih pada 2006 silam, Conte tak pernah memenangi gelar di kompetisi Eropa. Bahkan sebelum membesut Inter, mantan pelatih Juventus ini hanya mampu mencapai babak delapan besar di Liga Champions dan semifinal di Liga Europa.
Pada final Liga Europa 2019/20 yang akan berlangsung Sabtu (22/08/20) dini hari WIB tersebut, Conte berpeluang menghapus kutukannya di kancah Eropa dengan membawa Inter meraih gelar juara.
Jikalau Conte mampu memberikan gelar Liga Europa 2019/20, maka ini akan menjadi gelar pertama bagi Inter sejak diakuisisi oleh Suning Grup pada 2016 silam.
Final Liga Europa 2019/20 sendiri akan berlangsung di Stadiona RheinEnergie, Koln, Jerman. Kendati berstatus tim besar, Inter Milan tetap harus waspada. Apalagi lawan yang dihadapi adalah Sevilla, tim spesialis kompetisi ini.