INDOSPORT.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian sahabat dan rekannya, Djoko Susilo, eks pelatih Madura United.
Djoko Susilo tutup usia pada Sabtu (22/8/20). Dia meninggal di rumahnya di Dampit, Kabupaten Malang. Belum diketahui penyebab berpulangnya sang pelatih.
Melihat berita duka tersebut, Fakhri Husaini turut merasa kehilangan sosok dari Djoko Susilo. Sebab, beliau adalah rekan sekaligus sahabat dalam menjadi pelatih selama ini.
Hal tersebut disampaikan langsung melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Fakhri Husaini menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Djoko Susilo yang hari ini telah berpulang.
“Atas nama keluarga, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya sahabat, rekan kita pelatih Djoko Susilo. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan, kesabaran dan ketabahan,” ucap Fakhri Husaini.
Dalam mengenang alm Djoko Susilo, Fakhri menceritakan pengalaman saat mendiang masih menjadi asisten pelatih di PS Pupuk Kaltim.
“Almarhum pelatih Djoko Susilo pernah menjadi asisten pelatih di PS Pupuk Kaltim. Beliau adalah pribadi yang hangat, santun, ramah, cerdas dan teman diskusi yang hebat,” ungkapnya.
Djoko Susilo merupakan putra daerah asli Malang yang memang lebih dikenal saat menjadi pelatih di Persiwa Wamena. Saat menangani Badai Pegunungan (julukan Persiwa) tersebut, ia bisa dikatakan cukup lama, hampir empat tahun dan berakhir pada tahun 2008.
Dalam kurun waktu tersebut, Djoko Susilo berhasil memunculkan putra daerah Wamena yang ditangani sejak masih berada di divisi satu. Dia sempat kembali ke Badai Pegunungan atas permintaan petinggi klub ada 2017, namun tidak berlangsung lama.
Di Malang sendiri, nama Djoko Susilo cukup disegani karena dikenal mampu menggerakan dan menginisiasi solidaritas sesama pelatih yang berasal dari Malang. Dirinya juga termasuk salah satu pendiri SSB Kaki as yang dikenal dengan pencetak pemain hebat di Indonesia.
Djoko Susilo terakhir menjabat pelatih PSCS Cilacap pada 2019 setelah sempat menangani Madura United. Dia lalu menganggur sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini.