INDOSPORT.COM - Patrice Evra selaku pemain legendaris raksasa Liga Inggris, Manchester United, membeberkan fakta penting terkait 'borok' dari CEO klub, Ed Woodward.
Siapa yang tak kenal Evra? Mantan bintang asal Prancis ini termasuk sebagai salah satu pelopor taji MU dikenal di kompetisi domestik maupun Eropa. Lewat performa apiknya di lini belakang, skuat asuhan Sir Alex Ferguson cenderung sulit untuk ditembus.
Dengan jumlah penampilannya yang mencapai jumlah 379 kali, Evra tercatat sudah mampu torehkan 40 assists dan 10 gol. Selain itu selama delapan tahun masa baktinya, ia sukses mempersembahkan lima trofi Liga Inggris, tiga Piala FA, dan bahkan satu titel Liga Champions.
Akan tetapi pada 2014 menjadi akhir masa kerjasamanya di Old Trafford dan justru putuskan untuk berpaling ke Juventus. Sebelum menyetujui kepindahannya, Ed Woodward justru memberikan penawaran menggiurkan seolah agar dirinya merasa menyesal hengkang dari Manchester United.
"Saya merasa dikhianati oleh Ed (Woodward), saat terlanjur menerima pinangan Juventus, Ed bilang: 'Kami tawarkan kontrak dua tahun, lebih banyak uang, ban kapten, dan segala yang dibutuhkan.' Tapi semua sudah terlambat," kata Evra dilansir laman berita Manchester Evening News.
Tak cuma karena janji-jani manis Woodward tersebut, Evra justru membeberkan fakta penting usai utarakan lebih senang bersama Manchester United meskipun ditangani pelatih Louis van Gaal kurang meyakinkan. Apalagi hal ini terjadi kala Juventus takluk menyedihkan di final Liga Champions saat bertemu Barcelona 2015 lalu.
"Walaupun mereka turun kasta, saya akan tetap cinta dengan Manchester United. Setelah Ferguson pensiun, United memang kehilangan filosofi untuk menang dan perlahan-lahan hancur dari dalam. Saya sempat memaksa bermain bareng David Moyes, tapi akhirnya itu semua merupakan misi mustahil," tambahnya.
Seperti kata Evra, Setan Merah terlihat alami kemerosotan signifikan ketika Ferguson tak lagi menjadi pelatihnya. Beruntung kini Manchester United mulai tunjukkan sedikit harapan setelah Ole Gunnar Solskjaer menemukan formula pasti agar bisa mendominasi Liga Inggris.