INDOSPORT.COM - Legenda sepak bola Laliga, Luis Figo, menyoroti penampilan dua mantan timnya, Barcelona dan Real Madrid, yang melempem di Liga Champions musim ini.
Untuk pertama kalinya sejak 2013-2014 klub dari LaLiga Spanyol absen di partai final Liga Champions Eropa. Musim ini, Bayern Munchen sukses keluar sebagai juara usai menundukkan PSG dengan skor tipis 1-0.
Tiga tim jagoan Spanyol, Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid harus keok dari lawannya masing-masing sebelum partai semifinal. Prestasi ini seakan kemunduran setelah sejak musim 2013-2014 sampai 2017-2018 mereka selalu mengirim wakil di final.
Bahkan, dua antaranya adalah All Spanish Final antara Real Madrid vs Atletico Madrid. Hal ini pun mendapat sorotan dari legenda Real Madrid dan Barcelona, Luis Figo.
Dalam sebuah wawancara, Figo memang mengakui menurunnya dominasi klub Spanyol dan LaLiga secara keseluruhan. Namun menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang biasa.
"Itu adalah siklus. Tim-tim yang telah mencapai final adalah mereka yang paling banyak mendapat pujian karena berada di pertandingan terakhir. Kekalahan 2-8? Saya tidak merasakan sesuatu yang istimewa,"
Ditanya mengenai fenomena munculnya RB Leipzig dan Olympique Lyon di semifinal, Figo menyebut bahwa sepak bola terus berevolusi dan tidak hanya berlandaskan karena taktik, fisik, dan sebagainya.
"Sepak bola berkembang, berubah, tetapi tidak hanya karena fisik, segala sesuatu yang mengelilinginya, seperti teknologi, berkembang dan itu terlihat dalam permainan. Sekarang bukan hanya teknik, tetapi juga tubuh, kekuatan dan teknologi, seperti di dunia sekitar kita," ujar Luis Figo.
Musim 2019-2020 memang penuh kejutan. Selain karena pandemi yang menghentikan sepak bola, hasil-hasil tak masuk akal juga hadir pada gelaran Liga Champions Eropa seperti munculnya tim-tim kuda hitam dan kekalahan telak Barcelona atas Bayern Munchen.