INDOSPORT.COM – Asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) berencana menggelar final delapan besar Liga Champions musim depan denga format satu leg saja mengingat pandemi virus corona belum mereda.
Liga Champions 2019-2020 resmi berakhir Bayern Munchen menjadi juaranya. Bayern Munchen meraih trofi juara usai menundukkan Paris Saint-Germain (PSG) 1-0 di babak final yang digelar di Estadio da Luz, Portugal, Senin (24/08/20).
Usai merampungkan Liga Champions secara dramatis karena sempat tertunda akibat pandemi corona, UEFA pun mempertimbangkan mengubah format final delapan besar yang biasanya digelar dalam dua leg.
Dilansir dari ESPN, perubahan format turnamen dikonfirmasi langsung oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, di mana pihaknya berencana menggunakan format sistem gugur satu leg.
“Kami terpaksa melakukannya, tetapi pada akhirnya kami melihat bahwa kami menemukan sesuatu yang baru,” kata Ceferin. “Jadi kami pasti akan memikirkannya di masa depan.”
Ceferin lantas menjelaskan format sistem gugur satu leg ini sejatinya memberi keuntungan bagi tim kontestan. Tim hanya akan memikirkan satu strategi untuk mencetak gol secepatnya di dalam mengincar kemenangan.
“(Tidak) banyak taktik. Jika ini satu pertandingan, jika satu tim mencetak gol maka yang lain harus membalas gol secepatnya. Jika memakai sistem dua leg, maka masih ada waktu untuk memenangkan pertandingan kedua,” jelas Ceferin.
Ceferin juga mengungkapkan format satu leg pertandingan bisa menghemat waktu dan biaya operasional, termasuk penyiaran pertandingan.
Lebih lanjut Ceferin juga menekankan bahwa UEFA mungkin masih akan melangsungkan final delapan besar Liga Champions musim tanpa penonton di stadion, mengingat membawa penonton ke satu kota bakal menimbulkan masalah keamanan.
UEFA akan memulai membahas perubahan format leg pertandingan akhir tahun ini. Pastinya, dengan hanya menyajikan satu leg di setiap babak, UEFA hanya perlu mengosongkan 11 hari di antara kalender sepak bola internasional FIFA.