INDOSPORT.COM - Presiden klub Liga 1 Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar menegaskan tidak mudah mengelola klub di Liga Indonesia. Salah satu hal yang jadi tantangan adalah menggaet sponsor untuk membantu keuangan klub.
Rully menjelaskan, sponsor tidak serta merta mau diajak bekerja sama meski timnya telah bermain di kasta teratas. Pertimbangan utama adalah situasi dan kondisi penggemar sepak bola Indonesia yang kerap terlibat kerusuhan, bahkan hingga memakan korban jiwa.
"Gak segampang itu cari sponsor, salah satu faktor yang mereka pikirkan adalah sering ada keributan. Oknum pakai jersey tim (ada logo sponsor) dan image mereka (sponsor) ini yang harus dijaga, jadi jangan bilang ketika di Liga 1 sponsor langsung ngantri, gak segampang itu," ujarnya.
Rully menegaskan, jika sepak bola Indonesia berjalan damai dan tanpa kerusuhan, sepak bola menjadi industri yang bisa menghidupi banyak orang. Karenanya ia mengingatkan ke pendukung Persita agar bersikap sportif baik saat menang maupun kalah.
"Suporter harap berpikir maju, 10 tahun kami tak punya kandang dan akhirnya sekarang punya rumah. Jadi saling jaga antar suporter, termasuk dengan tim lain, siapa pun yang datang kesini itu tamu jangan ada lagi kerusuhan, keributan," tegasnya.
"Ini hiburan buat semua, yang punya keluarga bisa nonton bola dengan aman, tenang. Stadion bisa jadi tempat rekreasi, bawa anak, istri, dan semua tim itu teman, gak perlu jadikan permusuhan," imbuh Rully Zulfikar.
Dengan vakumnya Liga 1 2020 selama hampir enam bulan terakhir, Persita juga berusaha keras agar sponsor tetap mau bekerja sama. Manajemen Pendekar Cisadane lantas melakukan negoisasi ulang dengan sponsor, sebagai dampak dari tidak adanya aktifitas di lapangan.
Saat ini, Persita mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi lanjutan Liga 1 2020. Para pemain telah dikumpulkan dan menjalani swab test virus corona sebelum latihan perdana pada hari ini.