INDOSPORT.COM - Lionel Messi kini tengah berencana untuk angkat kaki dari raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Siapa sangka hal ini berawal dari aksi pelatih anyar, Ronald Koeman yang nampak menantang bahaya.
Sepak terjang dari seorang Messi nyatanya membawa pengaruh besar bagi kubu El Barca sehingga ia menjadi sosok istimewa. Sebut saja persembahan trofi kompetisi kasta atas Negeri Matador yang mencapai 10 buah, empat titel Liga Champions, dan masih banyak lagi.
Sebagai bukti akan keseriusannya, La Pulga bahkan sampai rela menghabiskan masa mudanya di Barcelona dengan masa bakti hingga 20 tahun lamanya, terhitung semenjak menutut ilmu di La Masia. Atas pengaruh besarnya tersebut, tak heran pemain ini menjadi sosok vital dan dimanjakan berbagai kebijakan khusus.
Akan tetapi dimata Ronald Koeman selaku pelatih pengganti Quique Setien, sosok Messi tak ada bedanya dengan pemain biasa. Mantan pelatih Timnas Belanda ini pun mengucapkan suatu kalimat meskipun berpotensi buat posisinya dalam bahaya selama tukangi Barca.
"Keistimewaan Anda (Messi) terhadap skuat sudah berakhir, Anda harus melakukan segalanya bagi tim. Saya tak akan menjadi fleksibel dan pastinya Anda harus memikirkan kepentingan tim," ucap Koeman secara tegas dilansir laman berita AS.
Kalimat singkat yang diutarakan oleh juru latih berusia 57 tahun tersebut tentu menunjukkan betapa beraninya dia melawan pemain yang dianggap 'dewa' bagi Barcelona. Pasalnya, selama beberapa tahun belakangan beberapa pelatih seperti Ernesto Valverde, dan Ronald Koeman merasa takut lawan Si Kutu.
Maklum saja, bintang asal Argentina tersebut menyandang status terbaik dunia tak cuma lewat bakat melainkan statistik mengerikan sehingga jadi aset berharga. Tak heran Josep Maria Bartomeu selaku presiden menganggap sosok Messi tak ada bedanya dengan nyawa dari Barca.
Lewat ucapan frontal Koeman, tak heran Lionel Messi merasa murka dan mantab tinggalkan salah satu klub besar LaLiga Spanyol tersebut. Hatinya pun kian sakit setelah empat rekan sekaligus tandem terbaiknya di Barcelona juga terusir secara 'brutal' lewat panggilan telepon.