In-depth

Bedah Formasi AC Milan Usai Kedatangan 3 Bintang Dunia

Jumat, 28 Agustus 2020 14:03 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Marco Luzzani/Getty Images
Ismael Bennacer bersama dengan Franck Kessie menjadi pemain tak tergantikan di tim AC Milan.  Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Ismael Bennacer bersama dengan Franck Kessie menjadi pemain tak tergantikan di tim AC Milan.
Bedah Formasi Baru AC Milan

Kedatangan tiga pemain seperti Tiemoue Bakayoko, Sandro Tonali, dan Brahim Diaz, jelas akan membawa perubahan besar pada Rossoneri. Sebab, mereka yang datang adlaah pemain-pemain yang diperlukan Milan. 

Lebih tepatnya lagi, musim depan akan ada upgrade atau peningkatan pada kualitas lini tengah Milan. Di bawah Stefano Pioli, saat ini AC Milan bermain dengan formasi 4-2-3-1. 

AC Milan mulai menemukan starter pemain terbaik mereka di bawah Pioli. Semua diawali dengan mengandalkan empat pemain kunci mereka yakni Alessio Romagnoli dan Simon Kjaer (bek) dan duet Ismael Bennacer dan Franck Kessie di posisi gelandang bertahan (double pivot). 

Keempat pemain ini tak hanya membantu Milan bertahan, namun juga menjadi pondasi yang memudahkan para gelandang dan pemain sayap untuk menyusun serangan yang nyaman. 

Namun yang menjadi persoalan, AC Milan tidak memiliki pelapis sekuat Franck Kessie dan Ismael Bennacer. Di tim AC Milan hanya ada nama Lucas Biglia dan Rade Krunic. 

Biglia memang berpengalaman, namun ia sudah terlihat kepayahan mengawal pertahanan Milan. Sementara Rade Krunic belum mencapai level yang diinginkan pelatih. 

© Twitter/@BresciaOfficial
Sandro Tonali berduel dengan pemain lawan pada laga AC Milan vs Brescia di Serie A Italia 2019/2020, Sabtu (31/08/19). Copyright: Twitter/@BresciaOfficialSandro Tonali berduel dengan pemain lawan pada laga AC Milan vs Brescia di Serie A Italia 2019/2020, Sabtu (31/08/19).

Untuk itulah, di sini peran Tiemoue Bakayoko dan Sandro Tonali dibutuhkan. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya Milan mempunyai dia pasangan double pivot seperti Franck Kessie-Ismael Bennacer dan Tiemoue Bakayoko-Sandro Tonali. 

Dengan modal seperti itu, Milan bisa mengarungi Serie A Italia, Liga Europa, dan Copa Italia dengan tenang. Target Milan ke Liga Champions pun menjadi lebih mudah, apalagi dengan hadirnya Brahim Diaz di lini depan. 

Brahim Diaz didatangkan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Giacomo Bonaventura. Dibanding posisi gelandang bertahan, para gelandang serang atau pun tengah Milan memang cenderung fleksibel. 

© Getty Images
Brahim Diaz (Real Madrid) berhasil melewati pemain Leganes pada laga 16 besar Copa del Rey Real Madrid melawan Leganes di Santiago Bernabeu 09/01/19. Copyright: Getty ImagesBrahim Diaz (Real Madrid) berhasil melewati pemain Leganes pada laga 16 besar Copa del Rey Real Madrid melawan Leganes di Santiago Bernabeu 09/01/19.

Namun, sejumlah nama yang sering dijadikan langganan bermain adalah Hakan Calhanoglu dan Samu Castillejo. Bahkan, Ante Rebic juga ditempatkan pada posisi seperti Castillejo. 

Brahim Diaz pun bisa menjadi tambahan yang apik sebagai partner Hakan Calhanoglu. Kelebihan utama dari pemain Spanyol ini adalah kemampuannya mengawal lebih dari dua posisi sekaligus. Selain berposisi asli sebagai playmaker, ia juga bisa melakoni peran gelandang sayap. 

Ini jadi keuntungan besar bagi AC Milan untuk menambah daya gedor di lini sayap yang selama ini jadi andalan Rossoneri. Brahim Diaz diyakini bisa tampil lebih baik dari Lucas Paqueta musim depan. 

Stefano Pioli memiliki pilihan pemain yang lebih beragam di lini tengah. Ante Rebic dan Ibrahimovic masih jadi andalan. Milan pun masih memiliki Hakan Calhanoglu, Brahim Diaz, dan Samu Castillejo sebagai penyokong. 

Di barisan cadangan, ada nama-nama seperti Rafael Leao, Alexis Saelemaekers. Keduanya bisa memberikan kejutan. 

Di posisi gelandang bertahan ada dua pasang double pivot, Kessie-Bennacer dan Bakayoko-Tonali, atau sebaliknya. Maka, lengkaplah sudah formasi yang dibutuhkan AC Milan untuk bangkit di Serie A Italia dan Eropa musim depan.