Bedah Formasi Manchester United Usai Kedatangan Donny van de Beek
4-2-3-1 Variasi 4-3-3
Ole Gunnar Solskjaer bisa melanjutkan keinginannya menggunakan formasi 4-2-3-1 yang memang lebih seimbang dalam bertahan maupun menyerang. Kuartet pertahanan yang akan melindungi David De Gea akan tetap diisi Maguire, Lindelof, Wan-Bissaka dan Williams.
Di lini tengah ini yang akan menjadi menarik di mana ada banyak pilihan bagi Solskjaer untuk menaruh Donny van de Beek. Sebagai gelandang tengah murni, Donny van de Beek bisa menggantikan peran Paul Pogba sebagai box to box menemani Nemanja Matic membentuk double pivot.
Keterampilan Donny van de Beek dalam mempertahankan bola saat melakukan dribbling akan membantu Manchester United menguasai ball possession. Jangan lupakan juga jika Donny van de Beek memiliki kemampuan dalam memberikan umpan matang.
Jadi ia bisa menjadi jembatan penghubung bagi Bruno Fernandes saat sedang membangun serangan. Donny van de Beek juga bisa saja ditempatkan sebagai gelandang bertahan menggantikan Nemanja Matic, jadi ia akan menemani Paul Pogba saat build up serangan dari bawah.
Formasi 4-2-3-1 ini bisa berubah dengan variasi 4-3-3 di mana Marcus Rashford dan Mason Greenwood akan berdiri lebih dekat dengan Anthony Martial sebagai target man. Satu hal yang pasti di sini, kehadiran Donny van de Beek akan memudahkan kerja Bruno Fernandes dalam bangun serangan.
4-4-2 Diamond
Andai Solskjaer inginkan sebuah variasi formasi, maka 4-4-2 diamond dengan format 1 gelandang bertahan, 2 gelandang tengah dan 1 gelandang serang dapat dicoba. Soalnya dengan 4-4-2 diamond, peran Donny van de Beek akan termaksimalkan.
Bagaimana tidak, Donny van de Beek akan menjadi double pivot bersama Paul Pogba menguasai lini tengah. Di belakang mereka akan ada Nemanja Matic yang fokus pada keseimbangan dan Bruno Fernandes sebagai gelandang serang.
Dapat dibayangkan jika nanti Donny van de Beek dan Paul Pogba berbagi sisi lapangan ketika sedang menjalani peran box to box. Dengan sama-sama mempunyai kekuatan meretensi bola sama baiknya, lawan akan sulit untuk merebut bola dari Manchester United.
Ada satu kemampuan khusus lain yang dimiliki oleh Donny van de Beek yaitu pergerakan coming from behind yang kerap tak terdeteksi. Dengan double pivot gelandang tengah, Donny van de Beek bisa saja diberikan kebebasan oleh Solskjaer untuk sewaktu-waktu coming from behind ke kotak penalti lawan.
Jadi, Bruno Fernandes punya opsi operan lain selain duet Marcus Rashford dan Anthony Martial yaitu Donny van de Beek. Kemampuan coming from behind Donny van de Beek pernah ia tunjukan saat cetak gol pada semifinal Liga Champions 2018/19 leg pertama lawan Tottenham Hotspur.
3-4-1-2
Terakhir, jika Manchester United melawan tim yang setara kemampuannya, Solskjaer biasanya akan memainkan formasi khusus demi menjaga kedalaman pertahanan yaitu 3-4-1-2. Hal itu ditunjukan Solskjaer saat membawa Manchester United mengalahkan Chelsea dan Manchester City musim lalu.
Trio lini belakang diisi oleh Luke Shaw, Victor Lindelof dan Harry Maguire. Alasan mengapa bek sayap Luke Shaw mengisi bek tengah karena untuk menutupi kelemahan Lindelof dan Maguire yang sangat lamban sehingga ketika ada counter attack, striker lawan tidak langsung one on one dengan De Gea.
Dua wing back akan dipercayakan kepada Wan-Bissaka dan Williams, sedangkan duet striker ideal rasanya paling ideal diisi Martial dan Rashford. Lagi-lagi yang menarik adalah bagaimana di lini tengah yang berisi 3 pemain Manchester United.
Kami menduga jika 3 posisi di lini tengah itu (gelandang serang, tengah dan bertahan) bakal diisi oleh Donny van de Beek, Pogba dan Bruno Fernandes. Menariknya, ketiga pemain itu ternyata bisa mengisi semua peran di lini tengah.
Jadi bisa dibayangkan jika Donny van de Beek, Paul Pogba dan Bruno Fernandes nantinya bisa saling bertukar posisi di lini tengah untuk membingungkan lawan. Masih banyak variasi taktik Manchester United dengan Donny van de Beek, tapi hanya Solskjaer yang tahu bakal main seperti apa nantinya.