In-depth

Gelombang Brasil dan Kebangkitan Arsenal di Tangan Arteta

Jumat, 4 September 2020 04:11 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Justin Tallis/ pool via Getty Images
Arsenal dipercaya bisa bangkit di tangan Arteta yang bakal mengkombinasikan warna Brasil dengan para wonderkid mereka. Copyright: © Justin Tallis/ pool via Getty Images
Arsenal dipercaya bisa bangkit di tangan Arteta yang bakal mengkombinasikan warna Brasil dengan para wonderkid mereka.

INDOSPORT.COMArsenal baru saja meresmikan kedatangan Gabriel Magalhaes dari Lille pada Selasa (01/09/20). Kedatangan Magalhaes diharapkan bisa menambal rapuhnya lini belakang The Gunners.

Arsenal harus merogoh kocek sebesar 27 juta poundsterling (Rp530,3 miliar) untuk mendapatkan tanda tangan Gabriel. Nantinya, palang pintu berusia 22 tahun ini akan menggunakan jersey bernomor punggung 6.

"Kami menyambut Gabriel di Arsenal. Dia memiliki banyak kualitas yang akan membuat kami lebih kuat sebagai di lini belakang dan juga sebagai tim,

Dia telah membuktikan dengan Lille bahwa dia adalah seorang bek dengan banyak atribut luar biasa dan kami menantikan untuk melihatnya tumbuh sebagai pemain Arsenal,” kata pelatih Arsenal, Mikel Artreta, disadur dari laman resmi klub.

Kedatangan Gabriel selain dimasudkan untuk menambal rapuhnya lini belakang Arsenal juga membuat skuat asuhan Arteta semakin berwarna Brasil. Dirinya menjadi Brazilian ke-4 di skuat Arsenal setelah Gabriel Martinelli, David Luiz, dan Willian.

Gabriel memperkuat gelombang Brasil yang ada di skuat Arteta. Dia dan ketiga kompatriotnya diharapkan menjadi sinyal kebangkitan Arsenal di bawah arahan juru taktik asal Spanyol itu.

Edu Gaspar Sebagai Sosok di Balik Gelombang Brasil Arsenal

Eduardo Cesar Daude Gaspar atau yang lebih dikenal sebagai Edu Gaspar adalah sosok legenda di lini tengah Arsenal. Dirinya adalah sosok jenderal lini tengah di masa-masa emas The Gunners era Arsene Wenger.

Diboyong dari Corinthians pada tahun 2001, Edu hanya bermain untuk Arsenal dari tahun 2001-2005. Meskipun hanya 4 tahun di Arsenal, Edu berhasil mengantarkan kejayaan untuk Wenger.

Tercatat pria berusia 42 tahun itu sukses membawa trofi Liga Inggris (2001-2002 dan 2003-2004), Piala FA (2001-2002 dan 2004-2005), dan Community Shield (2002).

Selepas pensiun, Edu kembali ke Arsenal sebagai direktur teknik setelah dikontrak pada 9 Juli 2019. Sejak saat itu, dirinya membuka keran pemain Brasil untuk tampil di Emirates.

Gelombang Brasil pertama yang didatangkan oleh Edu adalah Gabriel Martinelli. Wonderkid Brasil yang namanya masuk dalam radar transfer klub papan atas Eropa. Bahkan, Jurgen Klopp menyatakan bahwa Martinelli adalah talenta terbesar abad 21.

Setelahnya, Edu mendatangkan David Luiz yang kemudian disusul dengan kedatangan Willian dan Gabriel yang datang di bursa transfer pemain musim panas ini.

Warna Brasil yang Edu hadirkan di tubuh Arsenal sekarang membuat kita teringat warna Prancis yang pernah hadir di Arsenal era Arsene Wenger.