INDOSPORT.COM - Transfer Donny van de Beek ke Manchester United merupakan, sekali lagi, bukti kejeniusan klub Belanda, Ajax Amsterdam, dari segi marketing alias memasarkan mereka secara merk.
Pada Kamis (03/09/20) dini hari WIB, Manchester United secara resmi mengumumkan perekrutan Donny van de Beek dari Ajax dengan nilai kontrak 40 juta pound dan terikat hingga 2025.
Bila biasanya, klub yang melepas pemain hanya memberi pengumuman transfer, tak demikian dengan akun media sosial Ajax, @AFCAjax. Tak cuma memberikan video perpisahan penuh haru, mereka juga meminta Manchester United untuk menjaga sang jebolan akademi.
"Jaga dia, Teman," tulis Ajax, merespons tweet Manchester United soal perkenalan Donny van de Beek sebagai pemain baru.
Take care of him, guys. ♥️
— AFC Ajax (@AFCAjax) September 2, 2020
Tak cuma itu, berkali-kali Ajax menulis dengan tagar #DreamLikeDonny (Bermimpi Seperti Donny) sembari mengunggah video atau foto perjalanan karier Van de Beek bersama raksasa Eredivisie itu.
You will always be one of us. ♥️
— AFC Ajax (@AFCAjax) September 2, 2020
Good luck with your new dream. #DreamLikeDonny
Bahkan, legenda Manchester United yang kini menjabat sebagai Direktur Ajax, Edwin van der Sar, juga menggunakan akun Twitter pribadinya untuk meminta Iblis Merah menjaga Donny van de Beek. Tak lupa, sang mantan kiper menggunakan tagar #DreamLikeDonny.
Take care of him, @ManUtd! ♥️#DreamLikeDonny https://t.co/AwhwkiI2pQ
— Edwin van der Sar (@vdsar1970) September 2, 2020
Kian mengesankan, Edwin van der Sar menulis surat cinta untuk Manchester United dan penggemar klub itu di surat kabar Kota Manchester, Manchester Evening News, untuk meminta klub menjaga Donny van de Beek.
Tak pelak, sikap Ajax dan Edwin van der Sar memicu simpati baik dari para suporter Manchester United maupun penikmat sepak bola pada umumnya. Dianggap berkelas, gestur klub Belanda itu mendapat perhatian banyak media untuk menuliskan kisah transfer Donny van de Beek.
Akan tetapi, ada makna tersirat lain dari gestur manis Ajax tersebut. Sejatinya, itu contoh lain kejeniusan marketing Ajax Amsterdam yang membuat Manchester United bak 'korban' lain dari strategi pemasaran tersebut.