In-depth

Calon Lawan Timnas Indonesia U-19: Josip Simunic, Pelatih Kroasia yang Curang di Piala Dunia

Sabtu, 5 September 2020 20:20 WIB
Editor: Coro Mountana
© Samuel Kubani/EuroFootball/Getty Images
Josip Simunic Copyright: © Samuel Kubani/EuroFootball/Getty Images
Josip Simunic
Josip Simunic, Si Kebal Kartu Merah

Josip Simunic, sesungguhnya lahir di Canberra, Australia tetapi ia lebih memilih untuk bergabung dengan Kroasia. Hampir Sebagian besar kariernya ia habiskan sebagai pemain bertahan di Liga Jerman dan Kroasia.

Praktis tak ada yang spesial dari karier Josip Simunic selain dikenal sebagai pemain bertahan andal dari Kroasia. Hingga akhirnya ia menjadi terkenal dalam suatu insiden saat membela Kroasia pada ajang Piala Dunia.

Ketika itu, Josip Simunic membela Kroasia dalam laga terakhir fase grup yang menentukan melawan Australia di Piala Dunia 2006. Pertandingan yang berlangsung keras itu dipimpin oleh wasit Inggris, Graham Poll yang dengan ringan tangan mengeluarkan sejumlah kartu.

Tak terkecuali Josip Simunic yang dihukum kartu kuning pada menit ke-61. Menjelang pertandingan berakhir, tepatnya menit ke-90, kejadian aneh bin ajaib pun terjadi ketika Josip Simunic melakukan pelanggaran keras yang membuat Graham Poll menghadiahkannya kartu kuning lagi.

©
Caption Copyright: Josip Simunic saat masih bermain.

Seharusnya, kartu kuning kedua berarti kartu merah dan Simunic pergi meninggalkan lapangan. Akan tetapi dagelan pun terjadi di mana Graham Poll tidak mengeluarkan kartu merah dan Josip Simunic pun bertindak seolah dia memang belum diganjar kartu merah.

Tak berapa lama setelah itu, Simunic kembali melakukan tekel keras sehingga memaksa Graham Poll harus mengeluarkan kartu kuning lagi baru merah. Sadar jika dirinya tak akan selamat lagi dari hukuman kartu merah, Simunic pun langsung keluar lapangan.

Kejadian aneh di mana seorang pemain bisa mendapatkan 3 kartu kuning pun disaksikan oleh 52.000 pasang mata yang memadati stadion dan pasti mereka juga heran dengan peristiwa itu. Sekadar informasi, dalam laporan petandingan FIFA, ditulis jika Simunic menerima 3 kartu kuning.

Akan tetapi dengan cepat itu langsung direvisi dengan menyebut jika kartu kuning kedua Simunic menit 90 tidak dianggap. Graham Poll yang saat itu langsung pensiun akhirnya menceritakan kejadian sebenarnya dalam otobiografi yang dirilis pada 2007.

Graham Poll megaku jika dagelan itu salahnya sendiri yang menulis hukuman kartu kuning kedua Josip Simunic itu dengan nama Craig Moore, si nomor punggung 3 dari Australia. Kebetulan nomor punggung Simunic pun sama-sama 3.

Tentu itu semua salah Graham Poll yang lalai dalam menulis hukuman kartu kuning, tetapi ada andil tindakan tak fair play atau curang dari Josip Simunic juga. Seharusnya, kalau ia tahu dirinya mendapat kartu kuning kedua, sebaiknya langsung pergi meninggalkan lapangan.

© Enanaija
Ilustrasi wasit berikan kartu merah. Copyright: EnanaijaIlustrasi wasit berikan kartu merah.

Terlebih setelah lepas dari hukuman kartu merah, Simunic malah kembali mencederai pemain Australia sebagai tanda kalau ia memang tidak menyesal telah melakukan tekel di menit 90 tadi. Josip Simunic memang dikenal sebagai bek tanpa kompromi yang menghalalkan segala cara agar lawan terhenti.

Oleh karena itu, ketika ia tahu tak diberikan kartu merah, dengan curangnya Josip Simunic pun pura-pura tidak tahu dan tetap menekel lawan seperti biasa. Siapa sangka jika selepas pensiun saat ini, Josip Simunic malah diberi amanah melatih Kroasia U-19.

Tidak ada yang tahu juga kalau Timnas Indonesia U-19 sebentar lagi akan melawan Kroasia yang diasuh Josip Simunic, si curang penerima 3 kartu kuning pada Piala Dunia.