Menyelami Perasaan Lionel Messi, Redam Ego Demi Klub Tercinta
Sungguh mengejutkan memang mengetahui jika selama ini Lionel Messi tidak kerasan di Barcelona. Jelas ada yang salah dengan klub sampai-sampai sang legenda merasa tak nyaman.
Keberadaan presiden Josep Maria Bartomeulah yang diyakini menjadi akar persoalan yang membuat Messi tak nyaman dan ingin hengkang. Namun, malang bagi Messi, keinginannya itu harus terhalang oleh 'siasat' Bartomeu dan klubnya.
La Pulga merasa Bartomeu telah menjelaskan bahwa dirinya bisa pergi ketika melewati usia 32 tahun kapan pun ia mau ketika musim berakhir. Inilah yang menjadi landasan Messi mengirim fax permohonan pergi dengan status bebas transfer.
Namun, seperti diketahui, pandemi COVID-19 telah membuat istilah "akhir musim" menjadi rancu. Terminologi akhir musim bagi Messi adalah saat timnya tersingkir dari Liga Champions. Sementara bagi Bartomeu, akhir musim adalah apa yang tertera di atas kertas, yakni 10 Juni.
"Sepanjang tahun ini saya telah memberi tahu presiden bahwa saya ingin pergi, bahwa sudah waktunya untuk mencari tujuan baru dan arah baru dalam karier saya," jelasnya.
"Apa yang mereka katakan adalah bahwa saya tidak mengatakannya sebelum 10 Juni, tetapi kami tengah berada di kompetisi (karena pandemi) dan itu bukan saatnya (untuk hengkang),"
"Tapi selain itu, presiden selalu memberi tahu saya 'Ketika musim berakhir, Anda memutuskan apakah Anda tinggal atau pergi'."
Lionel Messi merasa Josep Maria Bartomeu telah gagal membuktikan perkataannya. Maka terbayanglah kedongkolan Lionel Messi.
Lionel Messi bisa saja membawa hal ini ke meja hukum. Kondisi force majeur seperti pandemi COVID-19 tentunya bisa merubah aturan dalam kontrak Messi terkait batas 10 Juni.
Namun beruntung bagi Barcelona, Lionel Messi tak ingin membawa masalah terminologi "10 Juni" ini ke ranah hukum karena kecintaannya pada klub yang telah dibelanya selama sejak masa remaja tersebut.
Dan langkah itu memang sudah sepatutnya diambil oleh Lionel Messi. Sebab, sangat disayangkan jika perpisahan dirinya dan Barcelona harus berakhir dengan cara yang tidak sepantasnya seperti ini.
Di samping hal tersebut, kondisi keluarga juga jadi pertimbangan tersendiri bagi Messi. Meski bukan penyebab utama, namun ini jadi beban pikiran tersendiri bagi Messi untuk memutuskan hengkang.
Apakah Lionel Messi dan Barcelona akan tetap sama di musim depan? Semoga saja The Messiah dapat bermain sepenuh hati untuk klubnya dan menjalani musim dengan baik karena bisa jadi itu adalah musim terakhirnya di Camp Nou. Mari berharap Camp Nou dipenuhi 100 ribu suporter di laga terakhir sang legenda.