INDOSPORT.COM - Sempat terjadi kisruh perang terkait kontrak, raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona akhirnya sukses mengekang kembali Lionel Messi. Klub bisa bergembira sejenak, sang pemain asal Argentina itu malah akan tertawa di akhir.
Belakangan ini santer berita akan kepindahan La Pulga dari klub yang sudah dibelanya nyaris selama dua dekade. Ya, kepindahannya sendiri didasarkan akan rasa muak dengan kinerja klub yang tak sehebat dulu usai hasil mengecewakan nirgelar dalam satu musim.
Tak cuma kehilangan LaLiga Spanyol usai kalah saing dari Real Madrid, Barcelona juga sempat mengalami malu luar biasa dibantai 2-8 saat bertemu Bayern Munchen di Liga Champions. Berusaha keras untuk pergi karena Josep Maria Bartomeu selaku presiden Barcelona masih berkuasa, Messi pun meluapkan rasa terpaksa untuk tetap setia.
"Saya merasa tak senang di sini dan memang berencana untuk pergi karena alasan tak boleh melakukan ini atau itu, sehingga akan tetap bertahan untuk sementara. Manajemen dari Bartomeu adalah bencana, saya akan tetap bertahan tapi dengan kelakuan yang tak berubah," ucap pemain berjuluk Si Kutu itu dilansir RT.
"Saya sudah mengatakan kepada klub dan presiden agar persilakan saya pergi selama beberapa tahun terakhir karena merasa menderita di saat latihan, laga, serta nuansa ruang ganti. Tapi kenyataan berkata lain, presiden tetap tak bisa memenuhi kata-katanya," tambah cerita mirisnya.
Walaupun menyatakan ini memang menjadi saat akhir berkarier di Camp Nou, Barcelona tetap tak rela kehilangan sang bintang walaupun sudah ada kesepakatan personal dengan Manchester City. LaLiga pun ikut campur dengan tetapkan aturan klausal rilis 700 juta euro (Rp12 triliun) agar Messi tak pergi karena alasa daya tarik utama kompetisi.
Rasakan bahagia memenangi perang, Barcelona tetap akan mendapat konsekuensi menjerat pemain berusia 33 tahun tersebut. Pasalnya, Messi dipastikan bakal mengalami turun performa setelah rekan sekompatriotnya seperti Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Ivan Rakitic pergi karena tak masuk skema pelatih anyar, Ronald Koeman.
Bak suatu reaksi domino, Catalan juga akan mengalami kerugian karena kemungkinan harga pasar dari kaptennya mengalami penurunan signifikan selama setahun nanti. Kondisi ini pun diperparah dengan hubungan tak baik antara Koeman dan Messi yang akan berimbas ke performa klub secara keseluruhan.
Tak ayal karena beberapa hal di atas, Barcelona mungkin bisa merasa senang untuk sementara karena bisa mengikat lagi kerja sama dengan Lionel Messi. Akan tetapi setelah LaLiga Spanyol 2020-2021 berakhir, tetap saja sang pemain akan pergi dan impiannya untuk pindah klub bisa terjadi.