Didominasi Real Madrid, Ini 5 Gelandang 'Tua-tua Keladi' Terbaik Dunia
Kedigdayaan Liverpool usai sukses menjuarai Liga Inggris sekaligus memutuskan kutukan nirgelar domestik 30 tahun tak lepas dari peran serta kaptennya, Jordan Henderson. Meski sudah berkepala tiga, sosoknya nampak sangat sulit untuk digantikan.
Sebagai bukti kehebatannya, Henderson sukses menyabet penghargaan PFA pemain Liga Inggris terbaik musim lalu karena menjadi jantung The Reds. Meskipun kalah saing dari torehan gol dan assist Kevin De Bruyne selaku gelandang Manchester City, ia berhasil menangi penghargaan itu berkat kesuksesan Liverpool.
Keunggulan dari Henderson sendiri ialah pola permainan berbeda ketimbang De Bruyne karena mampu ditugasi di sisi bertahan sekaligus pemain andalan nomor 8. Walaupun tak punya kreativitas dan seni bermain layaknya Modric, Henderson termasuk sebagai pemain langka karena sukses mengomandoi Liverpool dan kini membela Timnas Inggris.
2. Alejandro Dario 'Papu' Gomez - Atalanta (32 tahun)
Atalanta tampil mengejutkan usai jadi kuda hitam, baik di kompetisi domestik maupun liga Eropa. Keberhasilan mereka tak lepas dari keseluruhan pemain, termasuk Alejandro Dario 'Papu' Gomez yang sudah berusia 32 tahun.
Bergabung dengan La Dea pada 2014-2015, Papu Gomez malah menunjukkan potensi besarnya musim lalu bersama pelatih Gian Piero Gasperini. Keunggulan berupa dinamis, sulit dihentikan, high-pressing, dan menyerang dari berbagai sisi sukses membuat Atalanta finis di urutan tiga liga Italia sekaligus tampil memukau di Liga Champions.
Kehebatan delapan gol dan 18 assists di segala kompetisi musim lalu membuktikan ia membawa pengaruh besar bagi klub kecil asal Bergamo itu. Tak mendapat panggilan tugas Timnas Argentina sejak 2017 lalu, kini Papu Gomez berkesempatan bela negara lewat sepak terjang memukaunya.
1. Toni Kroos - Real Madrid (30 tahun)
Satu lagi gelandang yang berperan dalam kesuksesan Real Madrid musim lalu ialah Toni Kroos. Alasannya? Sederhana, pemain berusia 30 tahun ini layak mendapat predikat pemain tengah terbaik dunia usai tak menunjukkan reaksi kemunduran.
Kehebatan Kroos masih terlihat kala memiliki jarak passing jauh, visi tajam, tendangan, mampu cetak gol, dan mampu lakoni banyak posisi berbeda berkaitan dengan gelandang. Pemain asal Jerman ini mampu menampilkan pola permainan indah hingga sukses mengecoh musuh.
Sebelum menjadi bagian Galacticos baru, ia pernah membantu Bayern Munchen sukses menjuarai Bundesliga Jerman, DFB Pokal, dan bahkan Liga Champions. Tak heran karena referensi menjanjikan itu membuat Kroos jadi bagian tak terbantahkan skuat utama Zidane di Real Madrid hingga saat ini.