INDOSPORT.COM - Joao Carlos mengaku memiliki tekad kuat untuk kembali sebagai pelatih masa depan Arema, lantaran tak bisa melupakan perjalanan kariernya yang bergelimang trofi sewaktu di Malang.
Periode itu dijalani Joao Carlos dalam kurun 3,5 musim kompetisi. Dia mulanya datang sebagai Playmaker baru ketika tim mulai dibesut Benny Dolo dengan target untuk kembali mentas di Divisi Utama.
Dia lalu menjawab tantangan pelatih kawakan asal Manado itu secara lugas dengan membawa Arema promosi setelah menjuarai Divisi Satu musim 2004. Dua trofi juara kembali digapai, pada turnamen Copa Indonesia selama dua tahun beruntun 2005 dan 2006.
Sayang, kebersamaannya harus berakhir pasca pergantian pelatih dari Benny Dolo ke Almarhum Miroslav Janu. Karirnya lalu berlanjut ke PSIS Semarang dan Persisam Putra Samarinda pada 2008, hingga pensiun di klub Friburguense 2010 lalu.
"Banyak sekali memori memori indah dan luar biasa di Arema, sampai saya sulit berkata lagi," ujar Joao Carlos kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (10/09/20) dinihari.
Kendati hanya 3,5 musim, namun klub berlogo kepala singa itu tetap berada di hatinya. Hal itu lah yang menjadikan motivasinya tetap tinggi untuk kembali ke Arema sebagai pelatih.
"Suatu saat, saya ingin kembali ke Liga Indonesia. Tentu, saya harus belajar dulu sebelum pergi ke sana," playmake berjulukan si Tukang Sihir dari Brasil itu menandaskan.
"Saya akan meningkatkan lisensi kepelatihan menjadi A untuk kembali ke Indonesia," sambung eks Playmaker yang kini berusia 45 tahun tersebut.
Karier kepelatihan sudah dirintisnya sejak beberapa tahun lalu. Joao Carlos membesut klub lokal di Brasil yakni Sao Goncalo U-18 serta memiliki akademi sepak bola U-9 sampai U-16 tahun.