INDOSPORT.COM – Rakrutan anyar Chelsea, Kai Havertz dilaporkan rela memotong bonus penjualannya dari Bayer Leverkusen guna mempercepat kepindahannya ke Stamford Bridge di musim panas ini.
Havertz resmi menjadi bagian Chelsea untuk lima tahun ke depan usai dirinya diboyong oleh The Blues pada musim panas 2020 ini. Dilaporkan, kepindahannya memakan biaya 72 juta poundsterling (Rp1,4 triliun) yang sudah termasuk bonus.
Kepindahannya tersebut menjadikannya pemain termahal Chelsea sepanjang bursa transfer mengalahkan Kepa Arrizabalaga yang didatangkan dengan harga 71,6 juta poundsterling pada 2018 silam.
Sejatinya, kepindahan Havertz ke Chelsea tak berjalan mulus. Ada negosiasi yang alot baik dari The Blues dan Leverkusen selaku pemiliknya sebelumnya. Negosiasi tersebut berkaitan dengan harga pemain berusia 21 tahun tersebut.
Dilaporkan, Bayer Leverkusen meminta mahar sebesar 90 juta poundsterling (Rp1,7 triliun). Sedangkan Chelsea hanya berani membayar 70 juta poundsterling (Rp1,3 triliun) saja termasuk bonus untuk Kai Havertz.
Hal tersebut lah yang membuat transfer ini berjalan alot. Proses transfer tersebut pun tak pelak menyita perhatian Havertz yang menjadi objek dari kedua pihak.
Dikutip dari Bild, Havertz disebutkan rela memotong bonus yang ada dalam klausul penjualannya demi mempermudah langkah Chelsea memboyongnya dari Leverkusen.
Disebutkan Havertz memiliki klausul yang menyebut dirinya akan mendapat 10 persen dari total harga penjualannya. Namun ia lebih memilih menolak klausul tersebut agar negosiasi antara Chelsea dan Leverkusen berjalan cepat.
Alhasil, Kai Havertz resmi hijrah dari Bayer Leverkusen ke Chelsea. Di klub asal London barat tersebut, ia dikontrak selama lima tahun dengan gaji 110 ribu poundsterling (Rp2 miliar) per pekannya atau 5,25 juta poundsterling (Rp101 miliar) per tahunnya.