INDOSPORT.COM - Kompetisi Serie A Italia musim 2020-2021 segera bergulir dalam hitungan hari, seperti apa peluang klub-klub seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan lainnya? Berikut analisis dan panduan lengkapnya.
Setiap kali kompetisi Serie A Italia bergulir, kita selalu membahas soal hal-hal klise seperti kebangkitan tim, turning point, pergantian pelatih baru, dan pemain-pemain baru.
Pencinta sepak bola Italia memasuki musim 2020-2021 hampir tanpa hingar bingar pramusim. Masing-masing tim hanya mengadakan uji coba di lapangan latihannya masing-masing.
Kompetisi seperti Trofeo Berlusconi, International Champions Cup, dan lainnya tak terpikirkan diadakan karena pandemi COVID-19. Namun, kita tetap dihibur dengan sibuknya bursa transfer yang terus berlanjut sampai beberapa pekan ke depan.
Dengan persiapan waktu yang mepet karena jeda musim yang pendek serta minimnya laga-laga uji coba dan utak-atik strategi, maka sah jika kita menyebut bahwa tim-tim dengan kemapanan lebih baik di musim ini berpeluang besar untuk tampil bagus di musim 2020-2021.
Klub-klub yang bekerja dengan bagus dengan pelatih mereka musim lalu dan memiliki permainan yang konsisten bakal sangat diuntungkan dibanding tim-tim lain yang mengadakan perombakan besar musim ini. Setidaknya hal itu akan terlihat pada awal-awal musim depan.
Dengan asumsi tersebut, maka klub seperti AC Milan, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta, mendapat peluang lebih besar untuk menguasai empat besar dibanding para pesaing lainnya.
Peluang Juventus
Untuk dua musim beruntun, penguasa Serie A Italia, Juventus, harus memulai proyek dengan pelatih baru. Harap diingat, musim lalu mereka tertatih-tatih menyabet gelar scudetto di bawah pelatih Maurizio Sarri dengan hanya berselisih satu poin dari Inter Milan.
Kedatangan Andrea Pirlo otomatis bakal mengubah mindset tim Juventus. Pirlo dianggap lebih mirip dengan Max Allegri ketimbang Maurizio Sarri. Namun hal itu masih harus dibuktikan di lapangan.
Dari gambaran musim lalu, para pemain Juventus terlihat masih canggung menerapkan taktik yang diinginkan oleh Maurizio Sarri. Bukan karena tak bisa, tapi memang sulit meyakinkan klub yang telah merebut delapan scudetto beruntun terhadap pendekatan yang berbeda.
Soal Andrea Pirlo, bisa dikatakan baik fans maupun pengamat masih buta dengan taktiknya. Namun satu hal yang pasti, Pirlo memiliki kecerdasan dalam visi bermain.
Setidaknya, visi, kreasi, dan kecerdasannya saat menjadi pemain profesional menjadi syarat yang cukup untuk memberikan titel juara. Namun, apakah Juventus siap untuk memberikan waktu dan ruang bagi Pirlo berkreasi?
Setiap pelatih apalagi yang sama sekali tak memiliki pengalaman seperti Pirlo membutuhkan waktu adaptasi. Jangan samakan Pirlo dengan Zidane atau Guardiola. Dua nama legenda LaLiga itu sudah pernah menangani tim junior dan menjadi asisten pelatih.
Juventus jelas masih difavoritkan sebagai juara musim depan. Namun untuk saat ini, keyakinan itu tak sebesar musim-musim sebelumnya. Pelatih baru pasti membutuhkan waktu untuk memasukan apa yang ia mau ke pikiran pemain, untuk adaptasi hal ini saja dibutuhkan banyak pertandingan.
Modal terbesar Pirlo saat ini adalah kemampuannya berkreasi, visi, dan nama besarnya sebagai pemain legendaris di sepak bola Italia.
Pirlo bisa membuktikan kemampuannya di laga perdana melawan Sampdoria di Allianz Stadium. Pirlo harus benar-benar bisa memanfaatkannya, karena setelah itu ia akan melawan AS Roma, Napoli, tim promosi Crotone, dan klub kejutan asuhan Ivan Juric, Hellas Verona.