INDOSPORT.COM - Manny Pacquiao bisa dikenal sebagai salah satu petinju terbaik asal Filipna tidak lepas dari jasa sang paman, Sardo Mejia.
Walau tidak mengikuti perkembangan olahraga tinju, hampir sebagian orang pasti tau siapa itu Manny Pacquiao. Ketenaran nama pria kelahiran 17 Desember 1978 ini tak lepas dari rentetan prestasinya.
Berbagai sabuk juara pun sudah berhasil ia dapatkan seperti WBC World Flyweight, WBO World Welterweight, dan masih banyak sabuk juara lainnya. Ia pun sudah mengalahkan petinju-petinju hebat seperti Oscar De La Hoya, Miguel Cotto, dan David Diaz.
Namun, prestasi dan nama besar Pacquiao itu mungkin tidak akan terjadi bila petinju berjuluk PacMan tersebut tak bertemu sang paman, Serdo Mejia.
Berkat tangan dingin Mejia, Pacquiao berhasil menemukan bakat terpendamnya sebagai seorang tinju, yang bahkan disebut nomor satu di Asia.
"Saya pertama kali melihatnya saat usia 12 tahun. Dia (Pacquiao) sangat kurus dan sama sekali tidak memiliki otot. Pikiran saya saat itu tak pernah mengira dia bisa menjadi petinju hebat," ujar Mejia dikutip dari World Boxing News.
"Tapi, ketika ia mengikuti program latihan saya selama enam bulan, saya menjilat ludah sendiri. Saya langsung tahu jika Pacquiao akan menjadi juara dunia," lanjut Mejia menambahkan.
Lebih lanjut, Mejia juga sempat berseloroh bahwa tanpa ajarannya, Pacquiao mungkin tidak akan dikenal dunia sebagai seorang petinju hebat.
"Saya akan selalu menjadi orang pertama yang melatihnya. Jika bukan karena saya, tidak akan ada yang mengenal si delapan kali juara dunia Manny Pacquiao," pungkasnya.
Meskipun sudah lama tak dilatih, Mejia sendiri mengatakan bahwa Pacquiao selalu berkomunikasi dengan dirinya. Ia pun senang karena Pacquiao selalu menuruti segala saran yang ia berikan.