INDOSPORT.COM - Gareth Bale kini kian dekat dengan pintu keluar usai tak lagi dibutuhkan oleh Real Madrid. Berikut lima momen epik yang sejatinya bisa membuat klub raksasa LaLiga Spanyol itu menyesal tendang pemain lawasnya.
Semenjak musim lalu, sosok pemain berkebangsaan Wales itu beberapa kali mencuri perhatian. Bukan karena prestasinya, melainkan kontroversi yang dibawa kala membela Real Madrid baik itu di tingkat domestik maupun pentas Eropa.
Ya, semenjak kedatangan Zinedine Zidane, sosok Bale seolah lenyap dalam skuat utama Los Blancos usai hanya menjadi pemanas bangku cadangan saja. Tak heran, bertingkah konyol selama hanya pemain cadangan, ia berulang kali memanfaatkan keadaan lewat main golf kala tak dibutuhkan.
Ironisnya, setelah tujuh tahun berseragam El Real, ia dipaksa untuk dijual setelah Zidane sudah mulai jenuh karena tindak tanduk yang mulai kelewat batas. Padahal sebelum diasingkan dari skuat, pemain berusia 31 tahun ini terkenal pernah persembahkan empat gelar Liga Champions dan tampil sempurna di Timnas Wales.
Kini kisah kepahlawanannya itu pun akan sirna setelah sang bintang akan dipaksa tinggalkan LaLiga Spanyol dengan gabung Tottenham Hotspur atau Manchester United. Real Madrid patut menyesal, ini lima momen yang patut membuat mereka pertimbangkan singkirkan Gareth Bale dilansir BBC.
5. Keperkasaan Tottenham Hotspur
Sosok Bale yang melegenda berawal dari masa baktinya bersama Tottenham Hotspur. Bayangkan saja, saat ia masih berkarier di White Hart Lane, sang winger menjadi sosok kunci kemenangan utama yang harus diturunkan.
Kala datang pertama kali, Bale tak terlalu tampil meyakinkan saat gagal membuat The Lilywhites menang di 24 pertandingan Liga Inggris. Namun statistiknya jauh berbeda pada paruh musim kedua di mana ia mampu tampil menggila saat Spurs menggasak tiga poin kemenangan atas Fulham 3-1 secara dramatis.
Dari Agustus 2007 hingga September 2009, ia sempat meredup sebelum akhirnya Harry Redknapp memberikan kesempatan saat Hotspur menang telak 5-0 atas Burnley. Ingin mengulang lagi kejayaan, tak heran Tottenham Hotspur berminat pulangkan Bale usai disia-siakan Real Madrid.
4. Sapu Bersih Penghargaan Individu
Saat masih berada di Tottenham Hotspur, Bale menjadi pemain paling gemilang karena penampilannya yang impresif tanpa cela. Tak heran ia sempat terpilih oleh Asosiasi Sepak Bola Profesional (PFA) sebagai Pemain Terbaik Tahunan pada 2010.
Sekitar dua tahun kemudian, ia yang saat itu baru berusia 23 tahun sukses menyabet penghargaan PFA Pemain Muda Terbaik dan Pemain Terbaik Tahunan dari Asosiasi Penulis Sepak Bola. Hanya Cristiano Ronaldo yang saat itu bela Manchester United yang pernah mendapat hattrick penghargaan itu sebelum dirinya.
Catatan Gareth Bale semasa muda cukup hebat lewat 31 gol baik untuk tingkat klub dan negara. Pencapaian ini kian mengesankan saat ia mencetak skor indah di penghujung musim saat Hotspur menang tipis 1-0 atas Sunderland sebelum akhirnya berpisah ke Real Madrid.