INDOSPORT.COM - Setelah hanya jadi benalu, Gareth Bale pada akhirnya tinggalkan LaLiga Spanyol dan gabung Tottenham Hotspur. Ada alasan mengapa kepergian dirinya akan menjadi akhir zaman Real Madrid.
Datang dari Hotspur pada 2013 silam, sosok pemain asal Wales ini sejatinya merupakan bagian dari trio legendaris BBC bareng Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Tiga striker ini setidaknya sudah kumjpulkan total 442 gol dan menangkan empat Liga Champions.
Sepak terjang dari BBC ini bahkan bisa menyamai rival El Clasico, Barcelona selaku pemilik trisula MSN yang terdiri dari Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Akan tetapi setelah Ronaldo putuskan untuk berpaling ke Juventus 2018 lalu, situasi tak sama melanda Madrid.
Melansir laman berita Marca, Bale sesungguhnya menjadi sosok penerus takhta CR7 di garis depan Real Madrid. Alasannya sederhana, pemain berusia 31 tahun ini punya daya magis dalam mencetak gol di laga penting Liga Champions sekaligus penyelamat El Real.
Beberapa penampilan gila penggawa Timnas Wales itu diantaranya ialah gol luar nalar di final Copa del Rey 2014 dan sundulan maut laga final Liga Champions kontra Atletico Madrid. Ia juga pernah lancarkan tendangan salto kala hancurkan Liverpool dua tahun lalu.
Bisa dibilang Bale mengalami promosi dari deputi lini depan menjadi penyerang penting semenjak kepergian Ronaldo. Akan tetapi segalanya justru berubah 180 derajat ketika Zinedine Zidane selaku pelatih utama memilih untuk mencadangkan sang pemain.
Ya, rasa tak percaya Zidane membuat sosok Bale lebih mirip penjahat di kubu Los Blancos, terbukti dari minimnya tampil saat klub juara LaLiga Spanyol. Muak akan perlakuan itu, pemain bernomor punggung 11 itu akhirnya memilih untuk pulang ke Tottenham Hotspur.
Sekarang sosok tiga penyerang mematikan BBC pun tak ada lagi dengan kepergian dua penyerang utamanya dan hanya menyisakan Benzema seorang. Tak heran ini menjadi permulaan runtuhnya taji dari Los Merengues karena tak memiliki pengganti sepadan.
Florentino Perez selaku presiden Real Madrid sejatinya sempat bersikukuh agar Zidane pertahankan Bale sekaligus tak mengulang kehilangan Ronaldo. Namun sayang usaha dari orang penting itu tak mengubah pola pikir si pelatih hadapi musim baru LaLiga Spanyol.