INDOSPORT.COM - Josep Maria Bartomeu kian dekat dengan turun takhta dari kursi presiden Barcelona bahkan sebelum pemilu tahun depan. Jika benar, klub raksasa LaLiga Spanyol itu tetap tak bisa hindari petaka besar.
Lewat berbagai hal tragis musim lalu, mulai dari buruknya penampilan di liga domestik, insiden memalukan kala bersua Bayern Munchen, dan kerugian materi imbas pandemi corona, El Barca dianggap hancur di bawah manajemen Bartomeu.
Gerakan mosi tak percaya untuk turunkan jabatan orang nomor satu di Blaugrana itu pun kini digalakkan dan sudah mencapai 20 ribu lebih tanda tangan dari syarat minimal 16 ribu. Langkah darurat ini sendiri dibuat setelah Lionel Messi menyatakan diri ingin lari dari klub.
Pemakzulan alias pencopotan jabatan pun bisa terjadi jika ada total 66,5 persen suara dari 150 ribu anggota klub Barcelona yang menentang akan keberadaan Bartomeu. Melansir laman berita Marca, jika keputusan ini tercapai, masalah tetap akan mendera klub asal Catalonia tersebut.
Sejak berakhirnya musim 2019-2020, klub bermarkas di Camp Nou itu sudah kehilangan laba 100 juta euro (Rp1,7 triliun) dan terus meningkat selama pendemi corona. Alhasil, jika presiden saat ini dicopot maka beban kerugian ini akan diberikan kepada penggantinya.
Tentu ini bukan pertanda baik mengingat Barcelona sedang menghadapi musim baru LaLiga Spanyol dan Liga Champions. Tak heran, cukup masuk akal jika kabar mereka menjual 12 pemain hanya untuk menutup krisis itu benar adanya.
Ya, beberapa pemain seperti Samuel Umtiti, Luis Suarez, Nelson Semedo, Arturo Vidal, Jean-Clair Todibo, dan lain sebagainya. Apalagi kini beban mereka kian bertambah setelah Lionel Messi harus dinafkahi selama satu musim penuh dengan gaji yang fantastis.
Alhasil, keputusan pencopotan jabatan ini nampak hanya akan membuat Josep Maria Bartomeu sekaligus para direksi lari dari tanggung jawab terkait kesejahteraan Barcelona. Meskipun mendapat kecaman, sang presiden kabarnya masih kekeh bertahan hingga LaLiga Spanyol usai.